L
|
anjutan
dari tajuk ‘Baghdad Gudang Ilmu dan Pusat Intelektual 1’ adalah dengan mengajak
pembaca blog ini menelusuri kembali sejarah yang berkaitan dengan pusat ilmu
pengetahuan dan intelektual – House of Wisdom yang artinya Rumah Ahli Hikmah
atau disebut juga Rumah Para Intelektual yaitu suatu Akademi Ilmu Pengetahuan
di zaman kejayaan Islam ini yaitu pendirian The House of Wisdom.
Pendirian
The House of Wisdom
Khalifah paling terkenal di
Baghdad diantaranya adalah Khalifah Al-Rasyid dan Khalifah Al-Ma’mun, secara
pribadi mereka suka sekali mengoleksi karya-karya ilmiah dari penjuru dunia. Seperti
halnya mengoleksi buku-buku dari Timur (India, China, Mesir, Irak, Iran) dan
Barat (Yunani), bersamaan dengan itu mereka membawa pula para sarjana dari segala
penjuru tanah Muslim untuk membuat satu akademi intelektual terbesar dalam
sejarah.
The House of Wisdom awalnya
dibangun oleh Khalifah Harun Al-Rasyid (memerintah tahun 786-809) sebagai
perpustakaan megah bernama Khizanat al-Hikmah (Library of Wisdom, Perpustakaan
bagi Para Intelektual) yang terdiri dari naskah-naskah dan buku-buku yang
dikumpulkan oleh ayah dan kakeknya dari berbagai subjek seni dan ilmu-ilmu
pengetahuan dalam bahasa-bahasa yang berbeda.
Dalam tiga decade kemudian,
koleksinya bertambah sangat banyak sekali sehingga anaknya, Khalifah Al-Ma’mun,
perlu membangun bangunan tambahan. Bangunan asli berubah menjadi sebuah
bangunan akademi yang diperluas menjadi lebih besar lagi yang bernama Bayt
al-Hikmah (Rumah Para Ahli Hikmah, Rumah Para Intelektual - Akademi Ilmu
Pengetahuan) yang terdiri dari berbagai cabang pengetahuan. Kemudian, ia
menambah lagi pusat-pusat studi lainnya dengan itu memungkinkan menempatkan
lebih banyak lagi para sarjana untuk melakukan penelitian mereka, termasuk
sebuah bangunan observatorium pada tahun 829. □
Bersambung ke
Baghdad
Gudang Ilmu dan Pusat Intelektual 3
Let us re-discover some of the history related to
this centre of knowledge and intellect - the House of Wisdom:
Development
Some
of Baghdad’s most famous Caliphs including Al-Rashid and Al-Ma’mun had taken a
personal interest in collecting global, ground-breaking scientific works. As
well as collecting books from East and West, they brought together scholars
from the corners of the Muslim land to create one of the greatest intellectual
academies in history.
The
House of Wisdom was initially built by Caliph Haround Al-Rasheed (ruled 786 –
809 CE) as a magnificent library named Khizanat al-Hikma (Library of Wisdom)
that included manuscripts and books collected by his father and grandfather
about various subjects in the arts and the sciences and in different languages.
Three
decades later, the collection had grown so large that his son, Caliph
Al-Ma’mun, built extensions to the original building turning it into a large
academy named Bayt al-Hikma (the House of Wisdom) that housed different
branches of knowledge. Later, he added numerous other study centres to allow
more scholars to pursue their research, and an observatory in 829.
Sumber:
www.muslimheritage.com/article/abbasids-house-wisdom-baghdad□□□