Wahai
orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa (di bulan Ramadhan) sebagaimana
diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. [QS Al-Baqarah 2:183]
Kata
Pengantar
H
|
ari berganti hari. Bulan berganti
bulan. Tidak terasa tiga bulan lagi Ramadhan tiba. Kini bulan Jumadil Awal,
selanjutnya, Jumadil akhir, Rajab, Sha’ban, dan Ramadhan 1440 AH yang
bertepatan jatuh di awal pekan kedua bulan Mei 2019 CE. Berpuasa di bulan suci Ramadhan
menjadi bagian dari perintah agama. Sementara itu agama dan spiritualitas
merupakan bentuk perilaku manusia yang dikontrol otak.
Ketika Allah SWT meniupkan roh ke dalam jasad Adam,
roh masuk kepada Adam melalui kepalanya. Di kepala inilah terletak otak
manusia. Otak bukan saja berfungsi sebagai alat berfikir sebagaimana khalayak
umum mengetahuinya. Melainkan juga sebagai perangkat atau alat untuk mengontrol
kemauan dan perilaku manusia. Otak yang terlatih baik, akan menghasilkan karsa,
kreasi dan karya yang baik pula.
Ketua Centre for Neuroscience, Health, and Spirituality (C-NET) Doktor
Taufiq Pasiak mengatakan bahwa puasa menjadi latihan mental yang berkaitan
dengan sifat otak, yakni neuroplastisitas. “Sel-sel otak dapat mengalami
regenerasi dan membentuk hubungan struktural yang baru, salah satunya karena
latihan mental yang terus-menerus,” kata Taufik.
Bahasa awamnya, kata dia, apabila
seseorang melakukan perbuatan baik secara terus-menerus, struktur otaknya akan
berubah fungsinya menjadi baik pula. Waktu yang dibutuhkan untuk mengubah sel
saraf itu minimal 21 hari. Menurut Taufik, puasa adalah latihan mental yang
menggunakan perantara latihan menahan kebutuhan fisik seperti makan, minum, dan
hubungan suami-istri.
Selain membentuk struktur otak baru, Taufik menjelaskan bahwa puasa
merelaksasi sistem saraf, terutama otak. Tetapi ada perbedaan mendasar antara
relaksasi sistem pencernaan dan sistem saraf. Selama puasa, sistem pencernaan
benar-benar beristirahat selama sekitar 14 jam, sementara di dalam otak orang
yang berpuasa justru terjadi pengelolaan informasi yang banyak.
Di dalam Al-Qur’an, menurut Taufik, ada
istilah an-nafsul-muthmainah (jiwa
yang tenang) karena memang dalam suasana tenang orang dapat berpikir dengan
baik dan memiliki kepekaan hati yang tajam. “Ketenangan membuat kita tidak
reaktif - yang membabi buta - menghadapi
permasalahan,” katanya. Inilah antara lain keajaiban puasa dan manfaatnya bagi
yang berpuasa - di bulan Ramadhan ini.
PENDAHULUAN
Penciptaan
Manusia Pertama
S
|
alman al-Farisi: “Allah SWT membuat tanah liat
Adam berfermentasi [1] selama empat
puluh hari dan kemudian menyatukannya dengan tangan-Nya sendiri. Bagiannya yang
baik keluar dari tangan kanan Allah, dan bagiannya yang buruk dari kiri Allah.
Allah SWT lalu mengusap tangan-Nya satu dengan yang lain dan mencampur keduanya
(baik dan buruk). Itulah mengapa yang ‘baik’ muncul dari yang ‘buruk’, dan yang
‘buruk’ dari yang ‘baik’ (dalam susunan manusia).”
Ibnu
Ishaq: Dikatakan – Allah SWT tahu yang terbaik! – Allah SWT menciptakan Adam,
lalu meletakkan dia dan memandangnya selama empat puluh hari sebelum meniupkan
roh ke dalam dirinya, sampai dia menjadi salsal
seperti tanah liat tembikar yang tak tersentuh api. Ketika, setelah periode itu
di mana Adam adalah salsal seperti
tanah liat tembikar, Allah SWT berkehendak meniupkan roh ke dalam dirinya, Dia
menghampiri para malaikat dan berkata kepada mereka: ‘Maka apabila telah
Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka
hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.’[2]
Roh Ditiupkan Melalui Kepala
Ketika
Allah SWT meniupkan roh ke dalam Adam, roh masuk kepada Adam melalui kepalanya,
seperti yang dikatakan oleh para ulama pendahulu. Berikut ini adalah riwayatnya.
Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, dan beberapa sahabat
Nabi: “Pada saat Allah SWT hendak meniupkan roh ke dalam Adam, Dia berkata
kepada para malaikat: ‘Ketika aku meniup sebagian roh-Ku ke dalam dia,
bersujudlah dirimu kepada dia!’ Sekarang, setelah Dia meniup roh ke dalam
dirinya, dan roh itu memasuki kepalanya, Adam bersin. Para malaikat berkata:
‘Katakanlah: ‘Segala puji bagi Allah’” [3], dan dia
melakukannya (bersujud).
Lalu Allah SWT berkata kepadanya: ‘Semoga
Tuhanmu menunjukkan belas kasihan kepadamu!’ Ketika roh memasuki matanya, dia
melihat buah-buah Firdaus, dan ketika (roh) itu memasuki perutnya, dia
menginginkan makanan. Jadi dia melompat, sebelum roh itu mencapai kakinya,
dalam ketergesa-gesaannya untuk mendapatkan buah surga. Inilah (yang dimaksud)
ketika Allah SWT berkata: ‘Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa.’[4]
‘Maka
bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, kecuali iblis. Ia enggan
ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu.’[5] ‘ia
enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.’[6] Lalu Allah SWT berkata kepada Iblis: ‘Apakah yang
menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?’ – kepada
apa yang Aku ciptakan dengan tangan-Ku sendiri – Menjawab iblis: ‘Aku lebih
baik daripadanya,’[7] aku bukan yang bersujud kepada
manusia yang telah Engkau ciptakan dari tanah liat. Karena itu Allah SWT
berkata kepadanya: ‘Turunlah engkau dari surga itu! Karena engkau sepatutnya
menyombongkan diri di dalamnya. Maka keluarlah! Sesungguhnya engkau termasuk
orang-orang yang hina.’” [8]
Ibnu
Abbas: “Ketika Allah SWT meniupkan sebagian roh-Nya kepadanya – ke dalam Adam –
itu melalui kepalanya. Ketika roh Allah mulai bergerak di dalam tubuh Adam, dia
menjadi daging dan darah. Ketika roh yang ditiup mencapai pusarnya, dia melihat
tubuhnya, dan senang melihat keindahannya. Dia berusaha bangkit tetapi tidak
bisa. Ini (yang dimaksud dengan) firman Allah: ‘Manusia telah dijadikan
(bertabiat) tergesa-gesa.’ [9]
Dia berkomentar (tentang ketergesa-gesaan Adam):
‘Menderita, dengan ketidaksabaran terhadap baik keberuntungan maupun
ketidakberuntung-an.’ Ketika roh yang ditiup itu benar-benar menyelimuti
tubuhnya, dia bersin dan berkata, dengan ilham Ilahi: ‘Segala puji bagi Allah,
Tuhan semesta alam!’ [10]
Allah
SWT berkata: ‘Semoga Tuhanmu menunjukkan belas kasihan kepadamu, Adam!’
Kemudian Dia berkata kepada malaikat-malaikat tertentu yang bersama Iblis,
bukan mereka yang berada di surga: ‘‘Sujudlah kalian kepada Adam,’ maka
sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur,’ [11]
karena kesombongan dan merasa paling penting yang berasal dari jiwanya. Iblis
berkata: ‘Aku tidak akan bersujud, karena aku lebih tua dan lebih baik daripada
dia, dan juga secara fisik lebih kuat. Engkau ciptakan aku dari api sedang dia
Engkau ciptakan dari tanah,’ [12] yang berarti bahwa
api lebih kuat dari tanah.
Ketika Iblis menolak untuk bersujud, Allah SWT
membuatnya susah (ablasahu), [13] yaitu, Dia melenyapkan
harapan baginya untuk mencapai sesuatu yang baik dan menjadikannya sebagai
setan yang dirajam sebagai hukuman atas ketidaktaatannya. [14]”
FUNGSI
OTAK
A
|
llah SWT menciptakan Adam, lalu meletakkan dia
dan memandangnya selama empat puluh hari sebelum meniupkan roh ke dalam
dirinya, sampai dia menjadi salsal
seperti tanah liat tembikar yang tak tersentuh api. Ketika, setelah periode itu
di mana Adam adalah salsal seperti
tanah liat tembikar, Allah SWT berkehendak meniupkan roh ke dalam diri Adam. Ketika
Allah SWT meniupkan roh ke dalam Adam, roh masuk kepada Adam melalui kepalanya.
Bagian-Bagian
Otak dan fungsinya masing-masing
Di
dalam kepala ini berisi Otak. Otak manusia memiliki berat sebesar 1,3 hingga 1,4
kilogram. Terbuat dari kumpulan jaringan pendukung yang empuk dan seperti jeli.
Saraf-saraf di kepala ini terhubung pada saraf tulang belakang. Sel pembentuk
otak disebut neuron. Neuron memiliki bentuk yang berbeda tergantung letak di
tubuh dan peran yang mereka miliki. Setiap neuron memiliki proyeksi seperti
jari yang disebut dendrit [15] dan
serabut panjang yaitu akson. [16].
Terdapat
2 jenis materi pada otak: materi abu-abu dan materi putih. Materi abu-abu
menerima dan menyimpan impuls dan merupakan sel saraf utama pada otak. Materi
putih pada otak membawa impuls ke dan dari materi abu-abu. Materi putih
mengandung serabut saraf (akson, axon). Materi putih juga mencakup kebanyakan
sistem saraf di mana mereka dapat mengantar dan mengumpulkan sinyal
elektrokimia. Materi putih membuat jaringan dari jutaan serabut saraf.
Beberapa
saraf pada otak langsung menuju mata, telinga dan bagian lain pada otak. Saraf
lainnya menyambung otak dengan bagian tubuh lainnya melalui saraf tulang
belakang. Otak ini memiliki 3 bagian utama: cerebrum, cerebellum dan batang
otak.
Cerebrum pada
manusia sangat besar dan lebih utama dari bagian otak lainnya. Bagian otak luar
yang besar mengatur aktivitas membaca, berpikir, belajar, bicara, emosi dan
pergerakan otot yang direncanakan seperi berjalan. Cerebrum juga mengendalikan
penglihatan, pendengaran dan indera lainnya. Cerebrum terbagi menjadi 2
belahan. Bagian kiri cerebrum mengendalikan bagian kanan tubuh dan bagian kiri
cerebrum mengendalikan bagian kiri tubuh.
Belahan
cerebrum kemudian terbagi lagi menjadi 4 bagian yaitu, Frontal lobe, Temporal
lobe, Parietal lobe, Occipital lobe dengan fungsi masing-masing sebagai beikut.
Frontal
lobe: Bertanggung jawab pada fungsi kognitif dan pengambilan keputusan; Temporal
lobe: Bertanggung jawab memproses memori, menggabungkannya dengan sensasi rasa,
suara, penglihatan, sentuhan dan emosional; Parietal lobe: Bertanggung jawab
memproses informasi tentang suhu, rasa, sentuhan, pergerakan dan orientasi
spasial; Occipital lobe: Bertanggung jawab pada penglihatan.
Cerebellum
memiliki
fungsi penting pada kontrol motorik dan bertanggung jawab mengkoordinasi
pergerakan otot dan mengendalikan keseimbangan. Cerebellum terdiri dari matter
abu-abu dan putih dan menghantar informasi pada saraf tulang belakang serta
bagian lain pada otak.
Batang
otak terletak pada bagian bawah otak, menghubungkan cerebrum
dengan saraf tulang belakang. Tiga puluh satu pasang saraf keluar dari sumsum
tulang belakang melalui bukaan di kolom vertebral. Ini adalah saraf tulang
belakang. Posterior, atau punggung, akar saraf tulang belakang membawa
informasi sensorik dari daerah yang mereka layani kembali ke otak. Saraf siatik
adalah saraf terbesar dalam tubuh. Ini keluar dari tulang belakang melalui
sebuah lubang di panggul disebut foramen siatik. Saraf toraks menyediakan
fungsi motorik ke otot-otot perut dan dada, serta otot-otot tangan khusus yang
memungkinkan seorang individu untuk menyebarkan jari-jarinya terpisah. Saraf
serviks melayani otot-otot lengan dan tangan.
PUASA RAMADHAN
S
|
elama puasa di bulan Ramadhan, umat
Islam jalani runititas sahur, menahan diri dari makan, minum dan hubungan
suami-istri, serta melakukan amalan ibadah lainnya seperti shalat tarawih,
mempelajari Al-Qur’an dan mentilawahnya,
serta ibadah-ibadah lainnya.
Penelitian menunjukkan bahwa pengaturan
dan pembatasan asupan kalori meningkatkan kinerja otak. Subhanallah, puasa
Ramadhan terbukti bermanfaat untuk membentuk struktur otak baru dan merelaksasi
sistem saraf.
Ketika Allah SWT meniupkan roh ke dalam Adam,
roh masuk kepada Adam melalui kepalanya. Dalam tempurung kepala ini terletaklah
otak manusia. Otak manusia berfungsi bukan saja untuk berfikir sebagaimna awam
mengenalnya. Namun lebih luas lagi. Seperti yang telah diuraikan dalam bab
fungsi otak diatas.
Otak merekam kegiatan yang dilakukan secara simultan. Begitu juga dengan
aktivitas puasa. Selama satu bulan, tubuh diajak menjalani rutinitas sahur,
menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami-istri, kemudian berbuka di
petang hari serta menjalankan ibadah Ramadhan lainnya.
Berpuasa di bulan Ramadhan menjadi
bagian dari perintah agama [17]. Sementara itu agama dan spiritualitas
merupakan bentuk perilaku manusia yang dikontrol otak. Ketika
Allah SWT meniupkan roh ke dalam jasad Adam, roh masuk kepada Adam melalui
kepalanya. Di kepala inilah terletak otak manusia. Otak bukan saja berfungsi
sebagai alat berfikir sebagaimana khalayak umum telah mengetahuinya. Melainkan juga
sebagai perangkat atau alat untuk mengontrol kemauan dan perilaku manusia. Otak
yang terlatih baik, akan menghasilkan karsa, kreasi dan karya yang baik pula.
Ketua Centre for Neuroscience, Health, and Spirituality (C-NET) Doktor
Taufiq Pasiak mengatakan bahwa puasa menjadi latihan mental yang berkaitan
dengan sifat otak, yakni neuroplastisitas. “Sel-sel otak dapat mengalami
regenerasi dan membentuk hubungan struktural yang baru, salah satunya karena
latihan mental yang terus-menerus,” kata Taufik.
Bahasa awamnya, kata dia, apabila seseorang melakukan perbuatan baik
secara terus-menerus, struktur otaknya akan berubah. Waktu yang dibutuhkan
untuk mengubah sel saraf itu minimal 21 hari. Menurut Taufik, puasa adalah
latihan mental yang menggunakan perantara latihan menahan kebutuhan fisik
(makan, minum, hubungan suami-istri).
Apabila
seseorang melakukan perbuatan baik secara terus menerus, struktur otaknya akan
berubah
Selain membentuk struktur otak baru, Taufik menjelaskan bahwa puasa
merelaksasi sistem saraf, terutama otak. Tetapi ada perbedaan mendasar antara
relaksasi sistem pencernaan dan sistem saraf. Selama puasa, sistem pencernaan
benar-benar beristirahat selama sekitar 14 jam, sementara di dalam otak orang
yang berpuasa justru terjadi pengelolaan informasi yang banyak.
Contohnya, kata dia, otak dapat mengingat dengan baik di saat tenang dan
rileks. Ketika tidur, biasanya orang bermimpi. Kenapa? Karena di waktu ini otak
hanya menerima dan mengelola informasi yang berasal dari dalam dirinya. Di
dalam Al-Qur’an, menurut Taufik, ada istilah an-nafsul-muthmainah (jiwa yang
tenang) karena memang dalam suasana tenang orang dapat berpikir dengan baik dan
memiliki kepekaan hati yang tajam. “Ketenangan membuat kita tidak reaktif
menghadapi permasalahan,” katanya.
Luqman Al-Hakim pernah menasihati anaknya, “Wahai anakku, apabila perut
dipenuhi makanan, maka gelaplah pikiran, bisulah lidah dari menuturkan hikmah
(kebijaksanaan), dan malaslah segala anggota badan untuk beribadah.”
Otak terdiri atas triliunan sel yang terhubung satu dengan lainnya. Di
dalamnya bisa disimpan 1 miliar bit memori atau ingatan. Ini sama dengan
informasi dari 500 set ensiklopedia lengkap.
Penelitian lain yang dilakukan oleh peneliti
dari Salk Institute ini menemukan bahwa otak manusia ternyata memiliki
kapasitas memori setidaknya 1 petabyte atau setara dengan 10 juta gigabyte.
Jumlah itu diperkirakan setara dengan internet saat ini. [18]
Di dalam otak, ada sel yang disebut sebagai neuroglial cells. Fungsinya
sebagai pembersih otak. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang mati atau sakit akan
‘dimakan’ oleh sel-sel neuroglial ini. Fisikawan Albert Einstein dikenal
sebagai orang yang suka berpuasa. Ketika mendonasikan tubuhnya, para ilmuwan
menemukan sel-sel neuroglial di dalam otak Einstein 73 persen lebih banyak
ketimbang orang kebanyakan.
Penelitian
Universitas Harvard, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa pengaturan dan
pembatasan asupan kalori meningkatkan kerja otak
Sebuah penelitian yang dilakukan John Rately, seorang psikiater dari Universitas
Harvard, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa pengaturan dan pembatasan asupan
kalori meningkatkan kinerja otak. Dengan alat functional Magnetic Resonance
Imaging (fMRI), Rately memantau kondisi otak mereka yang berpuasa dan yang
tidak. Hasilnya, orang yang shaum (berpuasa)
memiliki aktivitas motor korteks yang meningkat secara konsisten dan
signifikan.
Taufik mengatakan bahwa puasa adalah
salah satu bentuk tazkiyatun nafs (menumbuhkan
nafsu dalam artian membersihkan jiwa,
memperbaikinya dan menumbuhkannya agar menjadi semakin baik perilaku nafsunya)
dan tarbiyatun iradah (mendidik
kehendak). Karena itu, sejak niat puasa, perilaku selama berpuasa dan
ritual-ritualnya berada dalam konteks memperbaiki nafsu, menumbuhkan, kemudian
mengelola kemauan-kemauan manusia.
PENUTUP
Y
|
ang membedakan manusia dengan makhluk
lain adalah fungsi otak yang ada di kepala manusia. Dari sini kreasi, karsa,
karya manusia melebihi makhluk lainnya. Fungsi otak ini mesti dijaga,
dipelihara dan dikembangkan bagi kemashlahatan kehidupan (diri dan sesama) manusia,
alam dan Tuhan. Tuhan yang memberi mandat kepada manusia sebagai khalifah
pemakmur kehidupan di bumi.
Terobosan-terobosan mutakhir dalam bidang neurosains dan studi
kecerdasan menunjukkan bahwa IQ - Kecerdasan Berfikir kebendaan atau material
bukanlah satu-satunya jaminan kesuksesan hidup. Manusia memiliki pula EQ - Kecerdasan
Emosional dan SQ - Kecerdasan Spiritual. Kecerdasan pun tidak berbentuk
tunggal, tetapi majemuk - dikenal dengan sebutan Multiple Intelligence - dan setiap orang memiliki bakat yang khas.
Kehidupan yang bisa dikatakan sukses dan utuh adalah kehidupan yang
memberdayakan potensi fisik, rasio, emosi, dan spiritual dalam diri kita.
Sementara puasa Ramadhan adalah sebagai media yang memelihara, bahkan
meningkatkan, dan menjaga agar tetap fitsnya
fungsi otak, ‘CPU’ - Central Processing Unit bagi manusia. Penciptaannya yang
pertama, meniupkan roh-Nya ke dalam diri Adam, roh mana masuk kepada
Adam melalui kepalanya. Di dalam tempurung kepala ini ‘CPU’ manusia berada. Wallāhu A’lam bish-Shawab. Billāhit Taufiq wal-Hidayah.
□ AFM
Catatan:
Artikel Penciptaan Manusia Pertama dan Roh Ditiupkan Melalui Kepala - merupakan
penceritaan ulang dari buku Al-Țabari, Taʾrīkh
al-Rusūl wa al-Mulūk: Volume 1, diterjemahkan ke bahasa Inggris
oleh Franz Rosenthal (State University of New York Press: New York, 1989), hlm
262-265. Sumbernya dari Gana Islamika.
Catatan
Kaki:
[1] Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan
tanpa akseptor elektron eksternal. ‘Respirasi’ dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan
jasad hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan
dalam menjalankan fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan kehidupan
sehari-hari, respirasi dapat disamakan dengan ‘pernapasan’. Namun, istilah respirasi mencakup
proses-proses yang juga tidak tercakup pada istilah pernapasan. Respirasi
terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari individu hingga satuan
terkecil, sel. Apabila pernapasan biasanya diasosiasikan dengan penggunaan
oksigen sebagai senyawa pemecah, respirasi tidak melulu melibatkan oksigen.
[2] QS Sad
Ayat 72.
[3]
Menurut al-Țabari, ini merujuk kepada QS Al-Fatihah Ayat 2: “Segala puji bagi
Allah, Tuhan semesta alam.”
[4] Lihat
Q.S Al-Anbiya Ayat 37: “Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak
akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta
kepada-Ku mendatangkannya dengan segera.”
[5] QS
Al-Hijr Ayat 30-31.
[6] Lihat
QS Al-Baqarah Ayat 34: Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para
malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia
enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
[7] Lihat
QS Al-A’raf Ayat 12: Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud
(kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis “Aku lebih baik
daripadanya: Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari
tanah.”
[8] QS
Al-A’raf Ayat 13.
[9] Lihat
QS Al-Anbiya Ayat 37.
[10] QS
Al-Fatihah Ayat 2.
[11] Lihat
QS Al-Baqarah Ayat 34.
[12] Lihat
QS Al-A’raf Ayat 12 dan Sad Ayat 76.
[13] Ulama
Arab secara alami menghubungkan Iblis dengan akar kata “ablasa”, yang artinya
diindikasikan kepada “membuat seseorang putus asa, atau untuk menghilangkan
harapan seseorang.”
[14]
Menurut al-Tabari, ini adalah penafsiran atas QS Baqarah Ayat 30 dan 34.
[15] https://id.wikipedia.org/wiki/Dendrit
[16] https://id.wikipedia.org/wiki/Akson
[17] Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan
atas kamu berpuasa (di bulan Ramadhan) sebagaimana diwajibkan atas orang
sebelum kamu agar kamu bertaqwa. [QS Al-Baqarah 2:183]
[18] Kapasitas memori otak manusia memang
dikenal cukup besar untuk menampung beberapa informasi sekaligus. Namun, sebuah
hasil penelitian terbaru tampaknya dapat mengubah pandangan itu. Sebab, dari
penelitian tersebut diketahui ternyata kapasitas memori otak manusia 10 kali
lebih besar dari yang pernah dipikirkan sebelumnya. Penelitian yang dilakukan
oleh peneliti dari Salk Institute ini menemukan bahwa otak manusia ternyata
memiliki kapasitas memori setidaknya 1 petabyte atau setara dengan 10 juta
gigabyte. Jumlah itu diperkirakan setara dengan internet saat ini. "Ini
adalah sebuah kabar yang mengejutkan di bidang neurosains," ujar Terry
Sejnowski, salah seorang peneliti dari Salk Intitute, seperti dikutip dari
laman Tech Times, Rabu (27/1/2016).
https://www.liputan6.com/tekno/read/2420057/kapasitas-memori-otak-manusia-ternyata-setara-1-juta-gb
□□
Sumber
Bacaan:
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_saraf
https://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Dendrit
https://id.wikipedia.org/wiki/Akson
https://www.sridianti.com/fungsi-saraf-tulang-belakang.html
https://budisma.net/2014/12/fungsi-saraf-tulang-belakang.html
https://www.liputan6.com/tekno/read/2420057/kapasitas-memori-otak-manusia-ternyata-setara-1-juta-gb
https://ganaislamika.com/kisah-tentang-adam-3-masa-penciptaan/
http://fadhilahislam.blogspot.com/2012/01/keajaiban-puasa-ramadhan-pembaruan.html □□□