BELAJAR DARI PROYEK PRUITT-IGOE
RUMAH BAGI PENDUDUK KURANG MAMPU
PENDAHULUAN
P
|
royek tempat tinggal Pruitt-Igoe terdiri
dari The Wendell O. Pruitt Homes dan William Igoe
Apartments. Nama proyek ini diambil dari Wendell O. Pruitt, seorang pilot pesawat tempur
Afrika-Amerika dalam Perang Dunia II, dan William L. Igoe, mantan anggota
Kongres Amerika. Awalnya,
kota ini direncanakan dua partisi -
bangunan terpisah. Yaitu Kapten W.
O. Pruitt Homes untuk penduduk kulit hitam, dan Apartemen William L. Igoe untuk
orang kulit putih. Komplek ini
dipisahkan oleh Cass Avenue
di utara, Jefferson Street Utara di
barat, Carr Street di selatan, dan North 20th Street di timur.
Proyek
Pruitt-Igoe, merupakan proyek perumahan perkotaan yang
pertama kali ditempati pada tahun 1954 di kota Saint Louis, Missouri, Amerika Serikat.
SEJARAHNYA
S
|
elama tahun 1940-an
dan 1950-an, kota Saint Louis berpenduduk
padat, dengan kondisi perumahan di beberapa
daerah menyerupai "sesuatu dari novel Charles Dickens" 85 ribu keluarga tinggal di rumah petak abad ke-19.
Sebuah survei resmi dari tahun 1947 menemukan hanya 33 ribu rumah
memiliki toilet umum. Penduduk kelas menengah, sebagian besar berkulit putih
meninggalkan kota. Tempat
tinggal mereka sebelumnya dihuni oleh keluarga berpenghasilan rendah. Daerah
kumuh yang
terpisah antara warga kulit hitam
(utara) dan warga kulit putih
(selatan) dari kota tua yang yang ada dipinggiran kota yang terpisah dari pusat kota. Keadaan ini sangat kontras. Untuk menyelamatkan harga properti rumah ditengah kota yang sudah
kehilangan nilai harga rumahnya, pemerintah kota memutuskan untuk membangun kembali lingkaran dalam di sekitar kawasan pusat bisnis. Karena begitu
banyak bangunan
yang rusak, kumuh dan sudah tidak terawat lagi.
Pada tahun 1947, para
perencana Saint Louis mengusulkan
untuk menggantikan daerah yang bernama DeSoto-Carr, sebuah lingkungan kumuh, dengan blok-blok
perumahan dua dan tiga lantai yang baru dan sebuah taman umum. Namun rencana itu tidak terwujud. Ketika
walikota Joseph Darst terpilih pada
tahun 1949, menyatakan pada tahun
1951: “Kita harus
membangun kembali, membuka dan membersihkan kota-kota kita. Fakta bahwa
permukiman kumuh diciptakan dengan segala tindakan kriminal terjadi adalah kesalahan semua orang. Sekarang adalah tanggung
jawab semua orang untuk memperbaiki kerusakan.
Pada tahun 1950, Saint Louis telah menerima komitmen pemerintah
Federal (Pusat) berdasarkan Undang-Undang Perumahan tahun 1949 untuk
membiayai 5.800 unit perumahan umum. Perumahan umum besar pertama di Saint Louis, Cochran Gardens, selesai pada tahun 1953 dan
ditujukan untuk orang kulit putih berpenghasilan rendah. Isinya 704 unit di 12
gedung bertingkat tinggi dan diikuti oleh Pruitt-Igoe, Darst-Webbe dan Vaughn.
Pruitt-Igoe ditujukan untuk penyewa kulit putih dan hitam kelas
menengah muda, dipisahkan ke dalam bangunan yang berbeda, Darst-Webbe untuk
penyewa putih berpenghasilan rendah. Perumahan umum di
Negara Bagian Missouri tetap dipisahkan
secara rasial hingga 1956, termasuk daerah Saint Louis yang berada di
Missouri, lihat gambar.
Selesai pada tahun
1955, Pruitt-Igoe, terdiri
dari 33 bangunan apartemen 11 lantai di kompleks dengan luas 57 hektar (23 ha), di sisi utara bawah Saint Louis. Kompleks ini berjumlah 2.870 apartemen, salah
satu yang terbesar di negara ini. Apartemen-apartemen dari
bangunan bertingkat itu sengaja dibuat kecil,
dengan peralatan dapur berukuran kecil. Lift
berhenti hanya di lantai pertama, keempat, ketujuh, dan kesepuluh, memaksa
penduduk untuk menggunakan tangga dalam upaya mengurangi kemacetan.
Sumber berbeda tentang
seberapa cepat depopulasi terjadi. Menurut Ramroth, tingkat huniannya sepertiga kapasitas pada tahun 1965. Menurut Newman, hunian tidak pernah naik di atas 60%. Semua
pengamat
mengatakan pada akhir tahun 1960-an, Pruitt-Igoe sebagian besar penghuni meninggalkannya dan telah memburuk menjadi lingkungan yang “tidak
terurus”, berbahaya, penuh
kejahatan. Arsitek
bangunannya menyesalkan: "Saya
tidak pernah berpikir ada orang yang
begitu destruktifnya".
Sementara warga yang menghuninya menyebutkan kurangnya perawatan sejak awal adanya
bangunan-bangun ini, termasuk seringnya
kerusakan lift
pengangkut
naik turun dari bangunan yang bertingkat 11 ini. Inilah penyebab utama kerusakan proyek Pruitt-Igoe ini. Otoritas setempat menyebutkan kurangnya dana untuk
membayar tenaga kerja yang diperlukan untuk pemeliharaan gedung. Selain itu, sistim ventilasi kurang baik, dan AC pusat tidak ada. Tangga dan koridor menarik bagi
para kriminal. Fasilitas parkir dan
rekreasi dan taman bermain tidak
memadai bagi
penghuni beserta keluarganya.
Pada tahun 1971,
Pruitt-Igoe menampung hanya enam ratus orang di tujuh belas bangunan; enam
belas bangunan lainnya ditutup. Sementara itu, kompleks Desa Carr yang bersebelahan, yang
bangunan bertingkat rendah dengan
susunan demografis yang serupa, tetap terisi penuh dan sebagian besar bebas
masalah baik
selama konstruksi sampai dihuni. Lain halnya Pruitt-Igoe yang penghuninya cenderung
menurun.
PENGHANCURANNYA
P
|
royek Pruitt-Igoe, merupakan proyek perumahan perkotaan yang
pertama kali ditempati pada tahun 1954 di kota St. Louis, Missouri, Amerika
Serikat. Namun pada saat itu kondisi kehidupan ekonomi menurun. Pengaruh ini melanda pula proyek Pruitt-Igoe setelah selesai pada tahun 1956. Pada akhir
1960-an, kompleks ini menjadi terkenal secara internasional karena kemiskinan,
kejahatan, dan pemisahan rasial. Semua 33 bangunan dihancurkan dengan bahan
peledak pada pertengahan 1970-an, dan proyek telah menjadi ikon kegagalan
pembaruan perkotaan dan perencanaan kebijakan publik.
Pada tahun 1968,
Departemen Perumahan federal mulai mendorong penduduk yang tersisa untuk
meninggalkan Pruitt-Igoe. Pada Desember 1971, otoritas negara bagian dan
federal sepakat untuk menghancurkan dua bangunan Pruitt-Igoe dengan bahan
peledak. Mereka berharap bahwa pengurangan populasi dan kepadatan bangunan
secara bertahap dapat memperbaiki situasi. Pada saat itu, Pruitt-Igoe telah menghabiskan $ 57 juta jumlah
yang sangat besar ketika itu.
Setelah berbulan-bulan
persiapan, bangunan pertama dihancurkan dengan ledakan eksplosif pada jam 3
sore, pada tanggal 16 Maret
1972. Yang kedua pada tanggal
22 April pada tahun yang sama. Pada 15
Juli, pembongkaran tahap pertama berakhir. Ketika pemerintah membatalkan
rencana rehabilitasi, sisa blok Pruitt-Igoe diledakkan selama tiga tahun
berikutnya. Pada tahun 1976 dengan pembongkaran blok terakhir.
Lengkaplah jalan cerita dari proyek ini
telah menjadi ikon kegagalan pembaruan perkotaan dan
perencanaan kebijakan publik, lihat gambar.
PELAJARAN YANG DAPAT DIAMBIL
M
|
elihat bangunan proyek “Rumah” dan “Apartemen”
ini luar biasa besarnya. Kegagalan dalam pendapatan (income) penduduk yang cenderung menurun, karena tingkat ekonomi yang
kurang baik dan menurun terus. Disamping itu dana pemerintah itu sebatas berapa
yang dapat diterimanya, tidak sesuai dengan biaya pemeliharaan gedung-gedung
bangunan dan fasilitias lainnya. Sehingga perawatan bangunannya berjalan tidak
semestinya. Ini mengakibatkan tidak layak
ditinggali. Penyewanya pun tidak nyaman tinggal di bangunan bertingkat 11 yang
fasilitasnya tidak memadai.
Dari peristiwa itu dapat menjadi pelajaran bahwa
memimpin sebuah negara ini tidak mudah, apalagi yang tidak mengenal sejarah perjuangan
dan kelahiran bangsanya. Pengetahuan sebagaimana mestinya sebagai Pemimpin
Negara kurang memadai - illateral.
Memimpin negara ini tidak mudah. Harus pandai mengukur antara kemampuan yang
ada dengan persoalan yang akan dihadapi. Jangan menganggap kalau sudah selesai
membangun “proyek” semuanya akan beres dengan sendiri, tidak! Waktu berjalan
dan disitulah pembuktian, kegagalan seorang pemimpin seperti kasus proyek Pruitt-Igoe ini. Billahit Taufiq wal-Hidayah. □ AFM
Bahan Bacaan:
https://en.wikipedia.org/wiki/Pruitt%E2%80%93Igoe
dan sumber-sumber lainnya. □□