PENDAHULUAN
B
|
erkembangnya agama Islam sejak 14 abad silam
turut mewarnai sejarah peradaban dunia. Bahkan, pesatnya perkembangan agama
Islam itu, baik di barat maupun timur pada abad ke-8 sampai 15 kalender
Gregorian mampu menguasai berbagai peradaban yang ada sebelumnya. Tidak salah
bila peradaban Islam dianggap sebagai salah satu peradaban yang paling besar
pengaruhnya di dunia. Bahkan, hingga kini, berbagai jenis peradaban Islam itu
masih dapat disaksikan disejumlah negara bekas kekuasaan Islam dahulu seperti
Spanyol dengan Istana Al-Hamranya.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Carli Fiorina,
CEO (1999-2005) dari Hewlett Packard produsen Industri computer Amerika
memaparkan sebagai berikut:
“Para
arsitek yang merancang bangunan-bangunan yang mampu melawan gravitasi adalah
mereka para matematikawan yang menciptakan aljabar dan algoritma yang dengan
itu komputer dan enkripsi data dapat tercipta. Mereka para dokter yang
memeriksa tubuh manusia, dan menemukan obat baru untuk menyembuhkan penyakit.
Mereka para astronom yang melihat ke langit, memberi nama bintang-bintang, dan
membuka jalan bagi perjalanan dan eksplorasi antariksa” - mereka itu adalah
para ilmuan dan penemu Muslim pada zaman kejayaan Islam di abad tengah.
Dari dalam Islam sendiri, perkembangan
kebudayaan dan peradaban Islam itu karena bersumber langsung dari Al-Qur’an dan
As-Sunnah yang mempunyai kekuatan luar biasa. Sedangkan, dari luar Islam,
peradaban Islam itu berkembang disebabkan proses penyebaran Islam yang
dilandasi dengan semangat persatuan, perkembangan institusi negara,
perkembangan ilmu pengetahuan, dan perluasan daerah Islam.
Perkembangan peradaban Islam yang dilandasi
dengan semangat persatuan Islam telah ditanamkan Rasulullah saw sejak
awal perkembangan Islam di Jazirah Arabia dan sekitarnya. Kemudian, dalam
praktiknya, seiring dengan makin luasnya wilayah kekuasaan Islam, adanya
persentuhan dari kebudayaan masyarakat setempat memengaruhi pula umat Islam
untuk mengadopsi dan dalam waktu bersamaan mewarnai pula peradaban lokal yang
disesuaikan dengan ajaran Islam. Peradaban sering juga dipakai untuk menyebut
suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa,
sistem kenegaraan, dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleksitas lainnya.
(Yatim, 2008:22).
UNSUR-UNSUR PERADABAN
A
|
danya unsur-unsur agar dapatnya berkembang suatu
peradaban dapat dilihat dari adanya tujuh unsur yang saling tunjang menunjuang,
yaitu, (1) Pengembangan Kota; (2) Terorganisirnya Pemerintah; (3) Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IpTek); (4) Kelas Sosial; (5) Penyimpanan Catatan
atau Arsip Negara; (6) Seni dan Arsitektur; (7) Kesadaran Bersatu Dalam
Berbangsa.
Uraian dari tujuh unsur-unsur tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengembangkan Kota
Madinah menjadi rujukan historis karena merupakan salah satu kota kebanggaan umat Islam yang diakui sampai hari ini. Sebab, dalam perjalanan sejarah Nabi Muhammad saw Madinahlah salah satu kota yang dipilih Nabi saw untuk menetap dan dianggap strategis untuk melakukan syiar Islam setelah beliau hijrah dari Makkah ke Madinah. Di sinilah Nabi saw membangun satu tatanan kehidupan masyarakat yang penuh dengan kedamaian, saling menghargai serta toleransi antara satu dengan lainnya. Bagdad juga merupakan kota yang berkembang pesat pada masanya yang merupakan kota ilmu pengetahuan dengan 'House of Wisdom' - 'Baitul Hikmah'-nya.
Kota merupakan tempat yang strategis, disini banyak sekali budaya-budaya yang bercampur dari desa-desa disekitar kota tersebut. Untuk melihat gejala itu seperti di Indonesia sebagai contoh pada masa kolonialisme, kota digunakan untuk menyusun strategi penyerangan. Karena disini banyak kaum intelektual yang berkumpul. Kota merupakan pusat peradaban dari segala aspek, dari ekonomi, sosial dan teknologi (Kuntowijoyo, 1994: 51).
2. Terorganisirnya Pemerintah
Madinah sebagai kota pertama terbentuknya ‘Sistem Pemerintahan Islam’ yang secara teori maupun praktik, Nabi Muhammad saw lah yang menjadi pelaku utama dan orang pertama yang menempati posisi unik, yakni sebagai pemimpin pemerintahan dan sebagai sumber spiritual undang-undang Ketuhanan. Nabi saw juga adalah pemimpin pemerintahan Islam pertama. Kerangka kerja Pemerintahan dimaksud terungkap dalam sebuah dokumen terkenal yang disebut dengan, “Piagam Madinah”.
Konstitusi itu juga mengikat orang-orang Islam dan seluruh warga yang tinggal di Madinah tergabung dalam satu masyarakat yang secara fisik maupun politis berbeda dengan kelompok lain. Tidak ada pengertian lain mengenai siapa yang harus memegang pimpinan dalam konfederasi semacam itu. Bahkan secara tegas konstitusi itu menyebutkan bahwa Allah dan Nabi saw menjadi hakim terakhir serta sumber segenap kekuasaan dan kekuatan atau wewenang. Suatu pemerintahan mempunyai tujuan untuk mengatur, mengarahkan kehidupan sosial dan peradaban (Sutrisno, 1993:18).
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IpTek)
Dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan akan menciptakan adanya teknologi manusia. Dengan IpTek bisa menyelesaikan masalahnya dengan mudah. Dengan majunya IpTek otomatis maju pula peradabannya. Ilmu dan tekonologi adalah pemegang kendali dari suatu peradaban secara fisik.
Menurut Ibnu Khaldun, berkembangnya ilmu
pengetahuan seperti fisika, kimia, geometri, aritmetik, astronomi, optic,
kedokteran dan seterusnya, bahkan maju mundurnya suatu peradaban tergantung
atau berkaitan dengan maju mundurnya ilmu pengetahuan. Jadi substansi peradaban
yang terpenting dalam teori Ibnu Khaldun adalah ilmu pengetahuan. Namun ilmu
pengetahuan tidak mungkin hidup tanpa adanya komunitas yang aktif
mengembangkannya, karena itu suatu peradaban ada, disebabkan kesadaran anggota
masyarakatnya.
4. Kelas Sosial
Dalam lingkungan masyarakat dapat dilihat adanya suatu kenyataan sosial bahwa masyarakat itu terdiri dari golongan-golongan, maka ada penggolongan ini berlaku dan diterima secara luas oleh masyarakat. Disekitar kita ada orang yang menempati jabatan tinggi seperti Gubernur dan Wali Kota dan jabatan rendah seperti Camat dan Lurah. Di sekolah ada Kepala Sekolah dan ada Staf Sekolah. Di lingkungan masyarakat ada orang kaya, orang biasa saja dan ada orang miskin. Perbedaan itu tidak hanya muncul dari sisi jabatan tanggung jawab sosial saja, namun juga terjadi akibat perbedaan ciri fisik, keyakinan dan lain-lain. Perbedaan ras, suku, agama, pendidikan, jenis kelamin, usia atau umur, kemampuan, tinggi badan, dan lain sebagainya juga membedakan manusia yang satu dengan yang lain. Beragamnya orang yang ada di suatu lingkungan akan memunculkan stratifikasi sosial (Pengkelas-kelasan) atau diferensiasi sosial (Pembeda-bedaan).
Stratifikasi sosial atau diferensiasi
sosial ini sebagai kenyataan sosial pada umumnya bukanlah untuk dibenturkan
satu sama lain, tapi adalah untuk
disosialisasikannya warga untuk tujuan motivasi dan pemahaman untuk dapat dan
tegak bersama dalam bekerjasama dalam perbedaan disuatu masyarakat atau negara.
Maka ditegakkanlan landasan Unity in Diversity atau Bhineka Tunggal
Ika dengan perlakuan hukum yang adil.
Untuk memahami ‘Kelas-Kelas sosial’ yang
dimaksudkan dalam ilmu sosiologis yaitu perlu memahami pengertian Status
Sosial; Kelas Sosial; Stratifikasi Sosial; Diferensiasi Sosial sebagai
berikut:
• Pengertian Status Sosial
Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajiban yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi berada ditempatkan lebih tinggi (dan tanggung jawab demikian pula) dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya menengah dan rendah.
• Pengertian Kelas Sosial
Kelas sosial adalah stratifikasi sosial dalam ekonomi (menurut Barger). Ekonomi dalam hal ini cukup luas yaitu meliputi juga sisi pendidikan dan pekerjaan karena pendidikan dan pekerjaan seseorang pada zaman sekarang sangat mempengaruhi kekayaan atau perekonomian individu.
Dalam negara yang maju maka motor bangsa ada
dikalangan golongan menengah ini. Golongan menengah ini adalah golongan yang
sangat aktif, sementara golongan rendah yang biasanya kekurangan dalam bidang
ekonomi ini perlu ditangani oleh negara secara khusus misalnya memberi bantuan
ekonomi dan pendidikan serta kesehatan. Bahkan tugas negara atau pemerintahan
adalah menciptakan lapangan perkerjaan.
• Pengertian Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah pengkelasan atau penggolongan dalam pembagian masyarakat secara vertikal atau atas bawah. Contohnya seperti struktur organisasi perusahaan dimana Direktur berada pada strata pada tingkatan yang jauh lebih tinggi tanggung jawab pekerjaannya dalam organisasi badan usaha daripada struktur Mandor atau Supervisor di perusahaan tersebut, begitu pula dalam organisasi pemerintahan.
• Pengertian Diferensiasi Sosial
Diferensiasi sosial adalah pengkelasan atau penggolongan dalam pembagian masyarakat secara horisontal atau sejajar. Contohnya seperti perbedaan agama yang terdiri dari Islam, Hindu, Budha, Konghucu, Katolik dan Kristen Protestan. Dan suku bangsa seperti Jawa, Sunda, Bali, Minang, Betawi, Batak, Bugis, Ambon, Menado, Papua. Suku bangsa seperti orang Jawa tingkatannya sama dengan suku-suku bangsa lainnya. Begitu pula agama orang yang beragama Islam tingkatannya sama dengan pemeluk agama lain. Jadi perbedaan atau diferensiasi sosial suku bangsa dan agama dalam kehidupan bernegara mempunyai tugas dan kewajiban yang sama sebagai warga negara.
5. Penyimpanan Catatan atau Arsip Negara
Suatu peradaban ada jika ada bukti dan jejak-jejaknya, catatan dan tulisan pada zaman dahulu sangat penting. Karena itu membuktikan dengan adanya catatan atau tulisan pada zaman itu berarti adanya suatu peradaban. Catatan sejarah atau penulisan sejarah sangat mempengaruhi peradaban yang akan datang. Penulisan sejarah yang kurang benar akan mengakibatkan perubahan anggapan pada suatu subjek awalnya negatif bisa menjadi positif.
Sebagai contoh bahwa dalam sejarah Amerika telah
terjadi Perang Saudara Besar-besaran yang mengeluarkan biaya yang besar dan
korban manusia yang besar pula antara negara-negara bagian yang berada di
Utara dan negara-negara bagian yang berada di Selatan. Peristiwa ini dicatat
dengan baik guna mengambil pelajaran jangan terulang kembali. Usai perang masih
terjadi sentimen dan kecurigaan antara negara-negara bagian Utara dan Selatan,
namun kini tidak lagi. Demikianlah Unity in Diversity tidak hanya
menjadi, tapi semakin erat dan kokoh, akibat belajar dari perjalanan
sejarahyang pahit dari berbangsa itu.
6. Seni dan Arsitektur
Seni adalah sebuah cermin dari peradaban. Seni adalah sebuah cermin bagi zaman, ia dengan nyata merefleksikan nilai-nilai masyarakat dan konsep estetika. Bersamaan itu, seni juga memberi nilai manusia pada zaman tersebut dan mempengaruhi tren masyarakat. Kesenian baik bentuk tulisan (sastra), seni ucap kata (drama), atau dalam bentuk film akan punya makna jika mampu mengekspresikan visi atau posisi kesenian itu secara komunikatif pada buplik (Sutrisno, 1993:51).
Kehadiran arsitektur berawal dari manfaat dan kebutuhan-kebutuhan sebuah bangunan untuk melayani fungsi-fungsi tertentu, yang diekspresikan oleh seorang Arsitek melalui gambar kerja. Kebutuhan sebuah bangunan akan ruang-ruang dalam lingkup interior maupun eksterior, bermula pada sebuah kebutuhan dari pengguna bangunan Selain itu, arsitektur juga merupakan bagian dari seni, karena arsitektur tidak lepas dari rasa. Hal ini menyebabkan pengertian arsitektur terus berkembang dan dipengaruhi oleh cara berpikir, cara membuat, cara meninjau dan budaya. Arsitektur telah muncul dimana dia dibutuhkan serta tidak terbatas dimana dia didirikan. Arsitektur juga turut mempengaruhi muncul dan tenggelamnya suatu kebudayaan dan peradaban.
7. Kesadaran Bersatu Dalam Berbangsa
Cikal bakal Barat tumbuh, berkembang dan maju
berasal dari suku-suku bangsa Eropa ketika Australia, Amerika dan Canada belum
eksis. Suku-suku bangsa Eropa dulunya baku hantam satu sama lainnya. Kuasai
mengusai. Perang memerangi. Yang Kalah tertindas. Tertindas dengan segala
kesengsaraannya antara lain dijadikan budak dan wanitanya dijadikan gundik,
diperlakukan sesuka yang menang. Yang Menang Berjaya. Berjaya dengan segala
kemakmuran, kemewahan dan kebanggaannya.
Suku-suku bangsa Eropa itu adalah Yunani,
Romawi, Suku-suku Jermanik, Viking, Nordic, suku-suku bangsa yang menjadikan
United Kingdom (British, Inggris) dan seterusnya. Kini bangsa-bangsa Eropa ini
bersatu dalam Uni Eropa (kecuali Inggris). Eropa melahirkan negara-negara
Australia, Amerika Serikat, Kanada yang didirikan dan dibangun oleh warga-warga
yang berasal dari Eropa. Walaupun negara-negara baru kemudiannya merdeka dan
berdaulat sendiri-sendiri, namun mereka diikat bersatu dalam Negara-Negara
Persmakmuran dan NATO.
Negara-Negara Persemakmuran (Commonwealth of Nations) dari 52 negara
di seluruh dunia yang yang dimotori Inggris, dikenal juga dengan nama ‘British Commonwealth’. Dan NATO (The North Atlantic Treaty) - Fakta
Pertahanan negara-negara Eropa Barat dan Amerika Utara.
Dari sini dapat disadari dari
catatan sejarah telah memberikan pelajaran kepada kita, bahwa bangsa yang maju
dan kuat adalah bangsa dimana warga-warga dari negara tersebut bersatu dalam
pandangan, motivasi dan bekerja membangun negaranya. Untuk
itu penulis pahami betul dari founding father Indonesia, Bung Karno dan
kawan kawan, baik dari stratifikasi sosial atau
diferensiasi sosial yang bersumber dari kelompok ‘Nasionalis’ maupun ‘Islam’,
bahwa azas bernegara kita adalah mesti “berdiri diatas kaki kita sendiri”,
kalau pun dari luar sungguh diperlukan adalah sebagai tenaga asisten ahli
khusus yang tidak dimiliki. Dengan demikian kita merasakan merdeka dalam arti
kata yang sebenarnya. Jangan kuras tenaga warga dan tanah bangsa kita sendiri
untuk diri sendiri, melainkan keluarkan keringat kita sendiri dan manfaatkan,
serta olah, bersama warga (SDM) kita sendiri atas sumber kekayaan alam (SDA)
untuk membangun bangsa dan mensejahterakan hidup semua warganya.
PENUTUP
U
|
nsur-unsur peradaban yaitu pengembangan kota;
sistem pemerintahan; ilmu pengetahuan dan teknologi; kelas sosial; penyimpanan
catatan atau arsip; seni dan arsitektur; serta kesadaran bersatu dalam
bernegara dimana ‘Kota’ merupakan pusat peradaban dari segala aspek kehidupan
bangsa yang tercermin dari ● majunya ekonomi; ● interaksi sosial yang bersatu,
bekerja, dan membangun; ● ilmu yang maju dan teknologi yang berkembang oleh
karena adanya sekolah, perguruan tinggi yang baik dan maju, serta aspek
kehidupan beragama warganya yang toleran dalam keyakinan masing-masing, namun
bekerja sama yang baik, memelihara hubungan, dan membangun dalam bermasyarakat
dan bernegara.
Sedangkan, ● SUATU PEMERINTAHAN mempunyai tujuan
untuk mengatur, mengarahkan kehidupan sosial dan peradabannya. Dalam hal ini
pemerintah mesti berdasarkan musyawarah yang terbuka berdasarkan hukum dan keadilan
serta jauh dari kolusi dan korupsi baik dari segi ekonomi dan penggunaan
kekuasaannya. Negara dan kekuasaan pemerintah telah susah payah dibangun,
sejak dari Perjuangkan Kemerdekaan; ‘Orde Lama’; ‘Orde Baru’ dan terakhir dalam
‘Era Reformasi’ yang mengoreksi bagaimana "power abuse"
pemerintahan sebelumnya tidak terjadi lagi - namun sampai sekarang belum begitu
efektif dirasakan oleh rakyat kebanyakan.
Ilmu dan Teknologi yang maju otomatis membawa
maju peradabannya juga. ● Ilmu dan Teknologi adalah pemegang kendali dari suatu
peradaban secara fisik. Sedang ● Nilai moral dan Integritas bangsa dan hukum
mengontrol perilaku Kekuasaan Pemerintah dan Warganya agar bersih, jujur,
amanah dan patuh hukum.
Jika sudah timbul suatu peradaban pasti ada
suatu kelas sosial didalamnya, kelas sosial ini membedakan antara kekayaan,
kekuasaan dan prestise (Henslin, 2007:206). Suatu peradaban ada jika ada bukti
dan jejak-jejaknya, catatan atau arsip pada zaman dahulu (sebelumnya) sangat
penting. Karena itu dengan adanya catatan atau arsip pada zaman itu berarti
adanya kita dapat mengetahui perkembangan suatu peradaban sebelumnya. Seni juga
merupakan unsur dari peradaban karena seni memberi nilai manusia pada zaman
tersebut dan mempengaruhi tren masyarakatnya. Dengan peradaban yang tinggi
tentu saja arsitektur bangunan juga ikut terpengaruh oleh kemajuan peradaban
tersebut.
Demikianlah pengenalan kita terhadap unsur-unsur
peradaban menjadi maju, dimana peradaban itu sendiri bukanlah terjadi dengan
kebetulan. Peradaban bangun karena adanya kesadaran bangsa dari masing-masing
anggota masyarakat warganya, dan bekerja untuk itu. Kesadaran dari dipenuhinya
unsur-unsur peradaban, moral dan etika bersosialnya dan kesadaran “bersatu kita
teguh” dalam “Bhineka Tunggal Ika" akan - dengan pasti, Insya
Allah, negara dan warga bangsa akan maju dan sejahtera sebagaimana
dijanjikan dan tercantum dalam Pembukaan Konstitusi Bangsa (UUD 45). Billahit
Taufiq wal-Hidyah. □ AFM
LAMPIRAN:
LAGU INDONESIA RAYA
Mari dengarkan lagu dalam 3 Stanza dari (klik --->) Indonesia Raya
TUJUAN BERDIRINYA NEGARA REPUBLIK
INDONESIA
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan
sosial
PEMBUKAAN UUD RI 1945
BAHWA sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak
segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan
karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia
telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan
rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan
dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang
bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. □□
DAFTAR PUSTAKA
Media Cetak:
Henslin, Jemes M. 2007. Sosiologi: dengan
pendekatan membumi. Jakarta: Erlangga.
Kuntowijoyo. 1994. Metodologi Sejarah.
Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya.
Sutrisno, Mudji. 1993. Nuansa-nuansa Peradaban.
Yogyakarta: Kanisius.
Yatim, Badri. 2008. Sejarah Peradaban Islam.
Jakarta: Rajawali Press
Marzuki, A. Faisal. 2017. Shalat Membangun
Peradaban Dunia: Silver Spring, Maryland Penerbit Perpustakaan IMAAM Center
Media Elektronik:
http://jakarta45-wordpress-com/2009/08/31/jejak-Islam-sejarah-peradaban-Islam/
http://organissi-org/arti-definisi-pengertian-status-sosial-kelas-sosial-stratifikasi-diferensiasi-dalam – masyarakat.□□□
http://organissi-org/arti-definisi-pengertian-status-sosial-kelas-sosial-stratifikasi-diferensiasi-dalam – masyarakat.□□□