Yang Melegenda
KATA PENGANTAR
P
|
Pecatur Orang Turki
atau Robot Turki (The Turk) selanjutnya
disebut R-Turki, dikenal juga sebagai Pecatur Robot yang diberi nama Turk (Turki) berupa mesin otomatis (Mechanical
Turk) atau Automaton Catur Turki
(bahasa Jerman: Schachtürke; bahasa
Hongaria: A Török).
R-Turki merupakan mesin (pemain) catur yang dibuat pada akhir abad ke-18.
Kenapa
mesin otomatis yang dapat bermain catur tersebut pemainnya adalah Orang Turki? Orang
barat menyebutkannya negara Turki sebagai Ottoman Empire (Kekaisaran Turki Utsmani, Kesultanan Islam
Turki, Kekhalifahan Turki Utsmani) yang praktis melanjutkan juga sebagai
kekhalifan Islam sebelumnya. Kesan
perang salib bercampur penemuan-penemuan Sains dan (dasar-dasar) Teknologi oleh
para ilmuan dan saintis Islam yang mulai di pelajari bahkan dikembangkan barat,
bawah sadarnya mengakuai kehebatan bercampur rasa jelesinya - hal ini wajar saja dan manusiawi sifatnya.
Kekhalifahan Turki Utsmani didirikan oleh Utsman I.
Ketika Sultan Mehmed II (Mohammad Al-Fatih) menaklukkan Konstantinopel (sekarang bernama Istanbul - Kota Islam)
pada tahun 1453, negaranya
berkembang menjadi kerajaan yang kuat. Kekaisaran mencapai puncaknya di bawah Sultan Suleiman yang masyhur pada abad ke-16 ketika ia membentang
dari Teluk Persia di timur sampai Hungaria di barat laut; dan dari Mesir (Palestina,
Yordania, Lebanon, Syria, Saudi Arabia) di
selatan sampai Kaukasus ( Azerbaijan, Turkmenistan, Kazakstan, Uzbekistan, Tajikistan, Kyrgyztan) di utara.
Kekhalifahan Turki Utsmani yang pada
abad XVIII mencapai puncak zaman keemasannya, yang tak terkalahkan selama 400
tahun lebih. Namun, mereka berakhir
setelah kekalahannya oleh Sekutu dalam Perang Dunia I. Kekaisaran
Utsmani ditaklukkan oleh Sekutu setelah perang berakhir pada tahun 1918.
Baca juga: --klik--> MuhammadAl-Fatih Penakluk Konstantinopel
Kemudiannya
hal itu menginspirasi pembuat Automaton
Pemain Catur menamakannya “The Turk” (Orang atau Bangsa Turki), namun tokoh
inipun digambarkan sebagai “ahli sihir” atau ahli sulap – tapi latar kemajuannya adalah barat
juga yang (akan) maju, karena otak kendali dari robot dilambangkan sebagai “ahli
sihir” (ahli sulap) yang sebenarnya dikendalikan oleh orang yang disusupkan kedalam
salah satu ruang kamar mesin Automaton Catur “Turk” seperti dapat diikuti
uraian berikutnya. □
PENDAHULUAN
D
|
Dari tahun 1770 hingga kerusakan mesin tersebut karena
peristiwa kebakaran yang terjadi pada tahun 1854, mesin ini diperagakan sebagai
suatu automaton asli - mesin pecatur bekerja otomatis setelah lawan
pertandingannya melakukan langkah caturnya, oleh beberapa pemiliknya yang
berbeda, sampai akhirnya ada juga membuat hal yang sama (sebagai automaton tidak
asli) pada awal tahun 1820-an.
Penampilan perdana R-Turki yang dibuat oleh
Wolfgang von Kempelen (1734–1804) pada tahun 1770 bermula demi mengesankan Ratu
Maria Theresa dari Austria. Mesin tersebut tampak mampu bermain dengan cakap
saat melawan manusia, dan juga mampu melakukan langkah (anak catur) kuda, yaitu
suatu teka-teki catur yang mensyaratkan pemain agar mengerakkan kuda untuk
menyentuh seluruh petak papan catur, tetapi tiap petak hanya boleh disentuh
sekali.
R-Turki
sebenarnya adalah mesin “sulap” yang memungkinkan “seorang master catur”
bersembunyi di dalam lemari-meja untuk mengendalikannya. Dengan pengendali yang mahir, R-Turki
telah memenangkan banyak pertandingan catur yang diselenggarakan pada saat pameran
keliling Eropa dan Amerika selama hampir 84 tahun, serta pernah bermain dan
mengalahkan para tokoh besar seperti Napoleon Bonaparte dan Benyamin Franklin.
Pengendali R-Turki saat pertunjukan yang
dilakukan oleh Kempelen masih belum diketahui. Ketika mesin tersebut dibeli
pada tahun 1804 dan dipamerkan oleh Johann Nepomuk Mälzel, master catur yang
mengendalikannya dari lemari-meja catur secara rahasia antara lain oleh Johann Baptist Allgaier, Boncourt,
Aaron Alexandre, William Lewis, Jacques François Mouret, dan William
Schlumberger.
PEMBUATAN MESIN CATUR
K
|
Kempelen terinsiprasi untuk membuat R-Turki
setelah menghadiri undangan Maria Theresa dari Austria di Istana Schönbrunn.
Pada saat itu, François Pelletier mempersembahkan pertunjukan sulap. Dalam
suatu percakapan ketika pertunjukan usai, Kempelen berjanji untuk kembali ke
istana tersebut dengan membawa sebuah penemuan yang mampu mengalahkan pamor
sulap tersebut.
Hasil
dari penepatan janji ini adalah suatu automaton pecatur, yang dikenal pada masa
kini sebagai R-Turki. Pada alat itu terdapat sebuah boneka seukuran manusia,
berkepala dan berbadan menyerupai manusia, dengan janggut hitam dan mata
abu-abu, serta dilengkapi dengan jubah dan sorban khas orang Turki, yang
dikatakan oleh Tom Standage - seorang jurnalis dan penulis - sebagai "suatu
kostum penyihir-timur tradisional". Tangan kirinya memegang cangklong
panjang khas Turki, sementara tangan kanannya diletakkan di atas lemari-meja
dengan panjang sekitar 3½ kaki (110 cm), lebar 2 kaki (60 cm), dan
tinggi 2½ kaki (75 cm). Dengan lemari-meja sebesar dapat dimuati seorang pengendali Robot R-Turki untuk dapat bermain catur. Papan catur berukuran 18 inci (45,7 cm) persegi diletakan di
atas lemari-meja tersebut. Bagian depan lemari-meja terdiri dari tiga pintu, dan sebuah
laci berisi satu set catur terbuat dari gading yang berwarna merah dan putih.
Bagian dalam mesin amat rumit dan dirancang
untuk mengelabui siapa pun yang mengamatinya. Ketika pintu sebelah kiri dibuka,
maka tampaklah rangkaian sejumlah gir dan roda yang mirip dengan mesin jam.
Bagian ini juga dirancang agar seseorang dapat melihat tembusan seluk-beluk
mesin tersebut ketika pintu belakang lemari kotak juga dibuka pada waktu yang
sama. Bagian di sebelahnya tidak berisi mesin, melainkan sebuah bantal merah
dan beberapa bagian yang dapat dilepas, termasuk struktur terbuat dari bahan logam.
Bagian ini juga dirancang untuk memberikan pandangan yang menembus seluk-beluk
mesin tersebut. Di bawah jubah boneka orang Turki ini, ada dua pintu lain yang
disembunyikan. Bagian ini juga menampakkan mesin jam dan memberikan pandangan
menembus mesin tersebut. Desainnya memungkinkan demonstran R-Turki untuk membuka
setiap pintu yang ada - demi mempertahankan ilusi - di hadapan khalayak ramai.
Mesin
rumit yang terlihat di sisi kiri atau pun laci yang berisi catur tidak dibuat
hingga memenuhi bagian belakang kotak, melainkan hanya memenuhi sepertiga
bagian dari mesin tersebut. Sebuah kursi geser juga dipasang di dalamnya, agar
memungkinkan operator mesin - yang bersembunyi di dalam kotak - untuk berpindah
tempat sehingga ia dapat menghindari pandangan pengamat saat beberapa pintu
dibuka. Geseran kursi menyebabkan mesin tiruan meluncur dan menggantikan posisi
operator sehingga menyembunyikan operator di dalam kotak tersebut, lihat gambarnya dibawah ini.
Papan
catur di atas kotak tersebut cukup tipis sehingga memungkinkan untuk ditembus
gaya magnet. Pada bagian bawah buah catur terdapat magnut berukuran kecil namun
berdaya tarik kuat. Ketika ditempatkan pada petak papan catur, tiap buah catur
akan menarik tiap magnet dalam posisi tertentu yang berada pada suatu rangkaian
di bawah papan tersebut. Hal ini memungkinkan operator di dalam mesin untuk
melihat pergerakan buah catur di atas papan catur. Di balik papan catur juga
terdapat angka-angka dari 1 sampai 64, agar memungkinkan operator untuk
mengetahui posisi buah catur yang digerakkan oleh pemain. Magnet-magnet di
dalam mesin ditempatkan sedemikian rupa agar tidak terpengaruh oleh gaya magnet
lain dari luar mesin, dan Kempelen sering menempatkan magnet besar di sisi
papan untuk menunjukkan bahwa mesin tersebut tidak dipengaruhi oleh gaya
magnet.
Sebagai pengecoh lainnya, R-Turki didampingi
oleh sebuah kotak kayu mirip peti mati kecil yang diletakkan di atas mesin
tersebut oleh demonstrannya. Johann Nepomuk Mälzel, pewaris kepemilikan mesin
tersebut, tidak menggunakan kotak itu, tetapi pemilik sebelumnya yaitu Kempelen
sering mengintip ke dalam kotak itu saat permainan berlangsung, mengesankan bahwa
kotak itu mengendalikan beberapa aspek dari mesin tersebut.
Kotak tersebut dipercayai oleh beberapa orang
sebagai kotak bertuah, sebagaimana Karl Gottlieb von Windisch menuliskan dalam
bukunya Inanimate Reason (1784) bahwa "seorang perempuan tua, pada
khususnya, yang tidak melupakan cerita yang dituturkan kepadanya ketika masih
muda … pergi bersembunyi di tempat duduk dekat jendela, sejauh mungkin dari jangkauan
roh jahat, yang ia yakini telah merasuki mesin tersebut."
Di
bagian dalam mesin juga terdapat sebuah papan catur berlubang yang terkait
dengan rangkaian tuas mirip pantograf untuk menggerakan lengan kiri boneka.
Bila pointer pantograf di dalam mesin digerakkan sesuai petak papan catur
berlubang tersebut, maka lengan boneka R-Turki pada papan catur di sebelah atas
juga bergerak secara bersamaan. Jangkauan gerak yang diperoleh memungkinkan
operator di dalam mesin untuk menggerakan lengan boneka R-Turki ke atas dan ke
bawah. Pengendalian tuas menyebabkan tangan boneka R-Turki dapat mengepal dan
membuka, sehingga memungkinkannya memindahkan buah catur. Semua ini dapat
dilihat oleh operator mesin dengan menggunakan lilin sederhana, yang sistem
ventilasinya terdapat di dalam boneka tersebut. Bagian lain dari mesin tersebut
dapat mengeluarkan suara jarum jam yang akan diputar apabila R-Turki melakukan
pergerakan - demi menguatkan kesan mesin sungguhan - serta ada perangkat lain
untuk mengatur berbagai ekspresi wajah R-Turki. Sebuah kotak suara ditambahkan
setelah R-Turki dimiliki oleh Mälzel, yang menyebabkan mesin tersebut dapat
bersuara "Échec!" (bahasa Perancis untuk "skak")
saat pertandingan berlangsung.
Operator
di dalam mesin juga memiliki alat untuk membantunya berkomunikasi dengan
demonstran yang berada di luar. Dua cakram kuningan bertuliskan angka-angka
ditempatkan secara berlawanan di dalam dan di luar kotak mesin. Sebuah tongkat
digunakan untuk memutar cakram ke nomor yang diinginkan, sebagai kode antara
operator dan demonstran.
PARAGAAN DARI PERMAIAN CATUR R-TURKI
R
|
-Turki tampil perdana pada tahun 1770 di Istana
Schönbrunn, sekitar enam bulan setelah pertunjukan sulap Pelletier. Kempelen
memperkenalkan diri kepada hadirin, menampilkan apa yang telah ia buat, dan
memulai demonstrasi mesinnya. Dalam setiap pertunjukan, Kempelen selalu
mengawali dengan membuka pintu dan laci kotak mesin, untuk memungkinkan hadirin
memeriksa isi mesin tersebut. Setelah itu, Kempelen mengumumkan bahwa mesin
tersebut sudah siap untuk seorang penantang.
Kempelen memberi tahu pemain bahwa R-Turki
menggunakan pion putih sehingga mendapatkan giliran pertama untuk melangkah.
Setiap menunggu giliran, R-Turki meletakkan tangan kirinya pada bantalan. R-Turki
dapat mengangguk dua kali jika dirinya sedang mengancam ratu milik lawan, dan
tiga kali apabila raja lawan berada dalam posisi skak. Jika lawan membuat
langkah tidak sah, maka R-Turki akan menggoyangkan kepala dan mengembalikan
buah catur lawan ke posisi semula, sehingga memaksa lawannya untuk memilih
langkah baru.
Louis Dutens, seorang penulis yang mengamati
penampilan R-Turki, berusaha untuk menipu mesin tersebut dengan cara
memindahkan ratu menggunakan gerakan kuda, namun R-Turki tidak terperdaya;
mesin itu mengambil ratu lawan dan mengembalikannya ke petak semula.
Kempelen mengundang pengamat untuk membawa
magnet, besi, dan batu berani ke dekat kotak mesin untuk menguji apakah mesin
tersebut dijalankan oleh gaya magnet atau sesuatu yang canggih. Orang pertama
yang bermain dengan R-Turki adalah Johann Ludwig von Cobenzl, seorang abdi
Austria di istana. Ia dan para penantang lainnya dikalahkan oleh mesin tersebut
dengan cepat, dan para pengamat pertandingan menyatakan bahwa mesin tersebut
bermain dengan agresif, mengalahkan lawan-lawannya dalam waktu rata-rata tiga
menit.
Bagian
lain dari pameran R-Turki adalah penyelesaian perjalanan kuda, yaitu salah satu
teka-teki catur yang terkenal. Teka-teki tersebut mensyaratkan pemain agar
melangkahkan kuda untuk menyentuh seluruh petak papan catur, tetapi setiap
petak hanya boleh disentuh sekali. Walaupun banyak pecatur berpengalaman pada
masa itu masih berjuang memecahkan teka-teki tersebut, R-Turki mampu
menyelesaikannya tanpa kesulitan meskipun langkah kuda dimulai dari petak mana
pun karena operator dalam mesin mengandalkan pemetaan dari teka-teki yang sudah
dipecahkan.
R-Turki
juga memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan penonton menggunakan papan
huruf. Operator mesin tersebut - yang identitasnya selama periode pameran oleh
Kempelen di Istana Schönbrunn tidak diketahui - mampu melakukannya dengan
menggunakan bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman. Carl Friedrich Hindenburg,
seorang matematikawan universitas, mencatat percakapan pada saat pameran R-Turki
di Leipzig dan mempublikasikannya pada tahun 1789 dengan judul Über den
Schachspieler des Herrn von Kempelen und dessen Nachbildung (Tentang
Pemain Catur Tuan von Kempelen dan Tiruannya). Topik dari pertanyaan yang
ditujukan dan dijawab oleh R-Turki meliputi usia, status perkawinan, dan
rahasia cara kerjanya.
R-TURKI KELILING EROPA
S
|
Setelah kabar tentang debutnya berembus,
ketertarikan terhadap mesin tersebut menjalar ke seluruh Eropa. Walaupun
begitu, Kempelen lebih tertarik dalam proyeknya yang lain dan enggan memamerkan
R-Turki. Ia seringkali berbohong bahwa mesin tersebut sedang diperbaiki untuk
calon penantang berikutnya. Menurut Von Windisch, Kempelen menolak permintaan
teman-temannya, serta kerumunan orang penasaran dari berbagai negara, yang
ingin sekali menyaksikan mesin masyhur tersebut.
Pada dasawarsa setelah debutnya di Istana
Schönbrunn, R-Turki hanya meladeni satu pertandingan melawan Sir Robert Murray
Keith, seorang bangsawan Skotlandia. Tak lama kemudian, Kempelen membongkar R-Turki.
Kempelen menyatakan bahwa hasil penemuannya merupakan "barang
sepele", karena ia tak suka dengan ketenaran yang diperoleh dan lebih
tertarik untuk melanjutkan penelitian tentang mesin uap dan mesin yang meniru
suara manusia.
Pada
tahun 1781, Kempelen dititahkan oleh Kaisar Joseph II untuk merekonstruksi R-Turki
dan menampilkannya di Wina dalam rangka kunjungan kenegaraan Adipati Agung Paul
dari Rusia dan istrinya. Penampilan R-Turki sangat sukses sehingga Adipati Agung
Paul menyarankan agar R-Turki dipamerkan keliling Eropa; sebuah permintaan yang
enggan disetujui oleh Kempelen.
R-Turki
memulai pameran keliling Eropa pada tahun 1783, dengan titik awal di Perancis
pada bulan April. Sebelum dipamerkan di Paris, R-Turki berhenti di Versailles dan mengalami
kekalahan saat melawan Charles Godefroy de La Tour d’Auvergne, Duc de Bouillon.
Setibanya di Paris pada bulan Mei 1783, R-Turki ditampilkan ke publik dan bermain
dengan berbagai lawan, termasuk seorang pengacara bernama Tuan Bernard yang
mencapai peringkat kedua dalam permainan catur. Setelah sesi di Versailles,
banyak permintaan agar R-Turki melawan François-Andre Danican Philidor, yang
dianggap sebagai pemain catur terbaik pada masanya. Sesampainya di Café de la Régence,
mesin tersebut bermain dengan banyak lawan berkemampuan terampil, tetapi juga
sering kalah (misalnya saat melawan Bernard dan Verdoni), sampai akhirnya mampu
bertahan dan bertanding dengan Philidor di Académie de Sciences. Setelah
Philidor menang melawan R-Turki, putra Philidor menyatakan bahwa ayahnya
menyebut pertandingan tersebut sebagai permainan catur paling melelahkan yang
pernah dilakukan. Lawan terakhir R-Turki saat di Paris adalah Benjamin Franklin,
yang menjabat sebagai duta besar Amerika Serikat untuk Perancis. Franklin
dikabarkan menikmati permainannya dengan R-Turki, dan tertarik dengan mesin
tersebut selama sisa hidupnya, serta menyimpan sebuah salinan buku buatan Philip
Thicknesse berjudul The Speaking Figure and the Automaton Chess Player,
Exposed and Detected di perpustakaan pribadinya.
Setelah
turnya di Paris, Kempelen memindahkan R-Turki ke London, tempat ia dipamerkan
setiap hari dengan tarif lima shilling. Thicknesse, yang dikenal pada masanya
sebagai seorang skeptis, meneliti R-Turki demi membongkar cara kerja mesin
tersebut. Meskipun ia menghormati Kempelen sebagai orang yang sangat cerdik, ia
menegaskan bahwa R-Turki adalah sebuah tipuan canggih dengan memanfaatkan anak
kecil yang bersembunyi dalam mesin tersebut, dan mendeskripsikan mesin ini
sebagai "sekelumit mesin rumit … yang tak lebih dari salah satu dari
sekian banyaknya alat cerdik yang dipakai untuk mengelabui dan menipu
pengamatnya."
Setelah
setahun di London, kemudian Kempelen dan R-Turki mengunjungi Leipzig, berhenti
di berbagai kota di Eropa dalam setiap perjalanan. Dari Leipzig, R-Turki menuju
ke Dresden. Di sana, Joseph Friedrich Freiherr von Racknitz menyaksikan R-Turki
dan mempublikasikan pengamatannya dalam Über den Schachspieler des Herrn von
Kempelen, nebst einer Abbildung und Beschreibung seiner Sprachmachine,
beserta ilustrasi yang menunjukkan dugaannya tentang cara kerja mesin tersebut.
Kemudian R-Turki berpindah ke Amsterdam, setelah dikabarkan bahwa Kempelen
menerima undangan ke Istana Sanssouci di Postdam dari Friedrich Agung, Raja
Prussia. Dikabarkan bahwa Frederick sangat menyukai R-Turki sehingga ia
bersedia memberikan uang dalam jumlah sangat besar kepada Kempelen asalkan
Kempelen mau membeberkan rahasia cara kerja R-Turki. Frederick tidak pernah
membocorkan rahasia R-Turki, namun ia dikabarkan kecewa setelah mengetahui
bagaimana cara kerja mesin tersebut. Kisah ini hampir pasti merupakan apokrifa (tulisan-tulisan yang diragukan keasliannya); tidak ada bukti pertemuan antara Turk dengan Frederick, yang kisah ini pertama
kali diceritakan pada awal abad ke-19, masa ketika R-Turki juga dikatakan
pernah bermain melawan George III dari Inggris namun ternyata tidak benar.
Tampaknya, ada kemungkinan besar bahwa mesin tersebut disimpan di Istana
Schönbrunn selama dua dekade, meskipun Kempelen tidak sukses untuk menjualnya
hingga akhir hidupnya. Kempelen wafat pada usia 70 pada tanggal 26 Maret 1804.
KEPEMILIKAN OLEH MÄLZEL
S
|
Setelah kematian Kempelen, R-Turki tetap
terbengkalai selama beberapa waktu. Akhirnya pada tahun 1804, putra Kempelen
memutuskan untuk menjualnya kepada Johann Nepomuk Mälzel, seorang musikus dari Bavaria
yang memiliki minat terhadap berbagai mesin dan peralatan. Mälzel—yang pernah
sukses dalam mematenkan suatu bentuk metronom - sempat mencoba untuk membeli R-Turki
sebelum kematian Kempelen. Penawaran awal gagal, karena harga yang diminta
Kempelen adalah sebesar 20.000 franc. Putra Kempelen menjual mesin tersebut
kepada Mälzel dengan harga setengah dari yang diminta Kempelen.
Setelah
mendapatkan R-Turki, Mälzel harus mempelajari rahasianya dan melakukan beberapa
perbaikan agar mesin itu dapat beroperasi kembali. Tujuan lainnya adalah
membuat tantangan yang lebih besar untuk R-Turki. Sementara penyelesaian
tujuannya membutuhkan waktu sepuluh tahun, R-Turki masih sempat
dipertandingkan, dan penantang yang terkemuka adalah Napoleon Bonaparte.
Pada tahun 1809, Napoleon mengunjungi Istana
Schönbrunn untuk bermain dengan R-Turki. Menurut laporan saksi mata, Mälzel
bertanggung jawab atas pengoperasian mesin saat mempersiapkan pertandingan
tersebut, dan R-Turki (Johann Baptist Allgaier) memberi hormat kepada Napoleon
sebelum memulai pertandingan. Jalannya pertandingan telah dipublikasikan selama
bertahun-tahun dalam berbagai catatan, namun banyak yang bertentangan. Menurut Bradley
Ewart, konon Napoleon duduk di meja catur yang terpisah dengan mesin R-Turki.
Meja Napoleon berada dalam wilayah yang dipasangi tali dan ia tidak
diperkenankan untuk melangkahi area R-Turki. Sementara itu, Mälzel bolak-balik
ke area dua belah pihak untuk memberi tahu langkah lawan masing-masing,
sehingga memberi pertunjukan yang jelas bagi para penonton. R-Turki dinyana, Napoleon mengambil giliran pertama,
tidak mengizinkan R-Turki membuat gerakan pertama seperti biasanya; Mälzel tetap
membiarkan permainan tersebut berlanjut. Tak lama kemudian, Napoleon mencoba
langkah tidak sah. Setelah mengetahui langkah tersebut, R-Turki mengembalikan buah
catur lawannya ke posisi semula dan melanjutkan permainan. Napoleon mencoba
langkah tidak sah untuk kedua kalinya, sehingga R-Turki menanggapi dengan menyingkirkan buah catur
tersebut lalu melanjutkan permainan. Kemudian Napoleon melangkah tidak sah
untuk ketiga kalinya, dan R-Turki menanggapinya dengan sapuan lengan,
mengubrak-abrik seluruh buah catur di atas papan. Konon Napoleon merasa
terhibur, lalu ia bermain kembali dengan sungguh-sungguh, melakukan sembilan
belas langkah sebelum akhirnya menyerah.
Pada
tahun 1811, Mälzel membawa R-Turki ke Milan demi pertunjukan di hadapan Eugène
de Beauharnais, Pangeran Venesia dan Yuwaraja Italia. Beauharnais menyukai
mesin tersebut sehingga ia ingin membelinya dari Mälzel. Setelah melakukan
beberapa perundingan serius, Beauharnais mengakuasisi mesin catur R-Turki seharga
30.000 franc - tiga kali lipat dari harga yang dibayar Mälzel untuk memiliki mesin
catur R-Turki - dan menyimpannya selama empat tahun. Pada tahun 1815, Mälzel
menemui Beauharnais di Munich dan menyatakan untuk mengambil “mesin catur Robot
Turki” kembali. Ada dua versi tentang harga yang harus dibayarnya, yang pada
akhirnya tidak sesuai dengan kesepakatan. Satu versi muncul di Surat Perancis Palamede.
Kisah lengkap tidak dibuat lagi sejak Mälzel mengunjungi Paris lagi, dan ia
juga mengimpor "Konflagrasi Moskow"-nya.
Setelah
dikembalikan, Mälzel membawa R-Turki kembali ke Paris, tempatnya berkenalan
dengan banyak pemain catur terkemuka di Café de la Régence. Mälzel tinggal di
Perancis bersama mesin tersebut sampai 1818, tahun saat ia pindah ke London dan
mengadakan sejumlah pertunjukan dengan R-Turki dan mesin-mesin yang lainnya. Di
London, Mälzel dan pertunjukannnya disambut oleh sejumlah besar pers, dan ia
terus memperbaiki mesin tersebut, untuk memasang sebuah kotak suara sehingga
mesin tersebut dapat berkata "Échec!" ketika menempatkan
lawannya dalam keadaan skak.
Pada tahun 1819, Mälzel membawa mesin catur R-Turki
untuk tur di Britania (Inggris) Raya. Terdapat beberapa pengembangan baru dalam
aksinya, contohnya memungkinkan lawan untuk memulai langkah pertama dan
menghilangkan salah satu pion di depan raja atau gajah (chess handicap;
pion gasal) di antara buah catur R-Turki. Permainan dengan pion gasal tersebut
menimbulkan ketertarikan akan R-Turki, dan menyebabkan W. J. Hunneman menulis
sebuah buku yang mencatat pertandingan R-Turki dengan menggunakan pion gasal.
Meskipun memakai pion gasal, mesin R-Turki (yang dikendalikan oleh Mouret pada waktu itu)
mencatat empat puluh lima kemenangan, tiga kekalahan, dan dua remis.
PARAGAAN R-TURKI DI AMERIKA
P
|
Pertunjukan mesin catur R-Turki ini telah
memberi keuntungan bagi Mälzel, dan ia melanjutkan bisnis tersebut dengan
membawa mesin catur R-Turki dan mesinnya yang lain ke Amerika Serikat. Pada
tahun 1826, ia membuka sebuah pameran di New York City yang ketenarannya tumbuh
perlahan, memunculkan banyak cerita pada surat kabar dan memicu ancaman
pembongkaran rahasia dari kalangan anonim. Masalah yang dihadapi Mälzel adalah
mencari operator yang tepat untuk menjalankan mesin tersebut, meski pernah
melatih seorang wanita tak dikenal di Perancis sebelum berkunjung ke Amerika
Serikat. Akhirnya, ia memutuskan untuk memanggil kembali seorang mantan
operator, William Schlumberger, dari Elsass (Eropa) ke Amerika agar bekerja
lagi untuknya setelah Mälzel mampu mendanai biaya transportasi Schlumberger.
Setelah
kedatangan Schlumberger, R-Turki melangsungkan ketenarannya di Boston. Mälzel
berbagi cerita bahwa para pecatur New York tidak mampu bertanding secara penuh,
dan para pecatur Boston adalah lawan yang jauh lebih baik. Pertunjukan ini
berlangsung sukses selama beberapa minggu, dan tur berlanjut ke Philadelphia
selama tiga bulan. Setelah di Philadelphia, R-Turki berpindah ke Baltimore
untuk bermain selama beberapa bulan, dan dikalahkan dalam sebuah pertandingan
melawan Charles Carroll, salah seorang penanda tangan Deklarasi Kemerdekaan
Amerika. Dari pameran di Baltimore berembus kabar bahwa dua bersaudara telah
membuat mesin pecatur buatan mereka sendiri, yaitu bernama Walker Chess-player.
Mälzel pun menyaksikan mesin saingan R- Turki” tersebut dan berusaha untuk
membelinya, namun tawaran tersebut ditolak. Mesin peniru tersebut sempat
melakukan tur selama beberapa tahun, tetapi tidak pernah menerima ketenaran
sebagaimana mesin milik Mälzel mesin catur R-Turki dan nasib akhirnya pun tidak
jelas.
Mälzel melanjutkan pameran kelilingnya di
Amerika Serikat sampai tahun 1828, karena mengambil cuti beberapa waktu dan
mengunjungi Eropa, hingga kembali lagi pada tahun 1829. Sepanjang tahun
1830-an, ia melanjutkan pameran kelilingnya di Amerika Serikat, memperkenalkan
mesin catur R-Turki tersebut hingga jauh ke barat, sampai kawasan Sungai
Mississippi, dan Kanada. Di Richmond, Virginia, tentang sebuah mesin pemain
catur R-Turki yang selalu menang yang disaksikan oleh Edgar Allan Poe, yang
menulis Southern Literary Messenger.
Esai Poe berjudul "Maelzel’s Chess Player" dipublikasikan pada bulan
April 1836 dan merupakan esai mengenai mesin catur R-Turki yang paling
terkenal, meskipun banyak hipotesis Poe tentang sebuah mesin pemain catur yang
selalu menang - kadang kalah juga.
Akhirnya,
Mälzel membawa mesin catur R-Turki pada tur keduanya di Havana, Kuba. Di Kuba,
Schlumberger wafat akibat penyakit kuning, menyebabkan Mälzel kehilangan
operator mesinnya. Karena sedih, Mälzel wafat di kapal laut pada tahun 1838
(usia 66 tahun) ketika sedang melakukan pejalanan pulang, sehingga meninggalkan
mesin tersebut kepada kapten kapal.
RIWAYAT SELANJUTNYA
S
|
Setelah kembalinya kapal tempat Mälzel wafat,
berbagai mesin peninggalannya termasuk R-Turki jatuh ke tangan John Ohl,
seorang pengusaha, teman dari Mälzel. Ia berusaha melelang R-Turki, namun
karena penawaran rendah akhirnya ia sendiri yang membelinya dengan harga $400.
Ketika Dr. John Kearsley Mitchell dari Philadelphia (dokter pribadi Edgar Allan
Poe dan seorang pengagum pertandingan mesin catur R-Turki membujuk Ohl,
akhirnya R-Turki berpindah tangan lagi. Mitchell membentuk sebuah kelompok
restorasi dan melakukan upaya perbaikan mesin catur R-Turki agar dapat
dipamerkan lagi. Restorasi tersebut selesai pada tahun 1840.
Seiring
minat terhadap mesin catur R-Turki bertumbuh di lokasi tersebut, Mitchell dan
klubnya memilih untuk menyumbangkan mesin tersebut ke Museum China Charles
Willson Peale. Setelah mesin catur R-Turki - sesekali digunakan juga untuk pertunjukan
atau pertandingan catur, benda tersebut akhirnya teronggok di pojok museum dan
terlupakan sampai 5 Juli 1854, ketika sebuah kebakaran yang dimulai dari Teater
Nasional di Philadelphia merambat ke museum dan melenyapkan R-Turki. Mitchell
yakin bahwa di tengah kobaran api, sayup-sayup terdengar suara echec!
echec!!
John
Gaughan – Illusion Builder, seorang produsen peralatan sulap Amerika yang
berbasis di Los Angeles, menghabiskan US$ 120,000 untuk membuat mesin Kempelen
versinya sendiri selama lima tahun dari tahun 1984. Mesin tersebut memakai papan
catur bekas dari mesin catur R-Turki yang tidak terbakar, karena tersimpan
secara terpisah dari mesin R-Turki yang hancur terbakar dalam peristiwa kebakaran
yang terjadi. Pertunjukan R-Turki buatan Gaughan yang pertama pada bulan
November 1989 di sebuah konferensi sejarah sulap. Mesin tersebut memperlihatkan
penampilan sebagaimana yang pernah dibuat Kempelen pada abad ke-18, kecuali
lawannya yang digantikan oleh mekanikal komputer yang menjalankan program catur
- tanpa manusia di dalamnya.
PENUTUP
K
|
Kita ambil kisah ini
menjadi tamsil dalam memimpin negara bahwa suatu kejadian terjadi tergantung
siapa yang mengendalikan yang biasanya ada dibelakang layar atau memang didepan
layar. Namun semua bergantung kepada niatnya untuk apa semua itu dilakukan – innama ‘amalu binniat. Untuk
kesejahteraan semua (ibadah) atau untuk keuntungan pribadi (segolongan) saja
yang berjaya (hawanafsu). Baca juga: --klik--> KetikaBoneka Jadi Pemimpin
Namun sebagai umat Muhammad jadikanlah
setiap langkah sebagai rahmat untuk semua, karena Islam yang dibawa oleh Nabi
Muhammad saw dilahirkan dan
dipilih-Nya sebagai standar karakter - rahmat bagi alam semesta, wa innaka la’alā khuluqin ‘adzīm.
Tujuan hidup seorang
muslim adalah selamat dan bahagia di bumi dan selamat dan bahagia di akhirat
serta terhindar dari siksaan api neraka.□□
Video pertandingan antara R-Turki (mesin) vs Chess Grand Master Andranik Matikozyan (manusia):
Posisi awal
Endgame yang dimainkan dalam video ini: Dari sudut pandang R-Turki - berwarna putih vs Andranik
Matikozyan - berwarna merah. Putih: Raja: A5; Ksatria: A4; Rook: A2; Ratu: B6. Merah:
Raja: A8; Knight: E5; Rook: C8 & G6; Uskup: F4 & H1.
Mari saksikan pertandingannya siapa yang akan
menang R-Turki (mesin) atau pecatur dari Rusia Andranik Matikozyan (manusia)? Terlebih dahulu --klik--->Video Robot vs Manusia.
Selamat menyaksikan. □□□ AFM
Sumber:
http://id.wikibuff.info/wiki/Turk_(mesin)
https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_the_Ottoman_Empire
https://jendelailmu-faisal.blogspot.com/2016/01/muhammad-al-fatih-penakluk.html
https://bedahbuku-faisal.blogspot.com/2018/01/ketika-boneka-jadi-pemimpin.html
https://youtu.be/NXQiXdY8Sbk□□□□