Monday, January 29, 2018

Mesin Catur Robot Turki


Yang Melegenda




KATA PENGANTAR

P
Pecatur Orang Turki atau Robot Turki (The Turk) selanjutnya disebut R-Turki, dikenal juga sebagai Pecatur Robot yang diberi nama Turk (Turki) berupa mesin otomatis (Mechanical Turk) atau Automaton Catur Turki (bahasa Jerman: Schachtürke; bahasa Hongaria: A Török). R-Turki merupakan mesin (pemain) catur yang dibuat pada akhir abad ke-18.

   Kenapa mesin otomatis yang dapat bermain catur tersebut pemainnya adalah Orang Turki? Orang barat menyebutkannya negara Turki sebagai Ottoman Empire (Kekaisaran Turki Utsmani, Kesultanan Islam Turki, Kekhalifahan Turki Utsmani) yang praktis melanjutkan juga sebagai kekhalifan Islam sebelumnya.  Kesan perang salib bercampur penemuan-penemuan Sains dan (dasar-dasar) Teknologi oleh para ilmuan dan saintis Islam yang mulai di pelajari bahkan dikembangkan barat, bawah sadarnya mengakuai kehebatan bercampur rasa jelesinya - hal ini wajar saja dan manusiawi sifatnya.

Kekhalifahan Turki Utsmani didirikan oleh Utsman I. Ketika Sultan Mehmed II (Mohammad Al-Fatih) menaklukkan Konstantinopel (sekarang bernama Istanbul - Kota Islam) pada tahun 1453, negaranya berkembang menjadi kerajaan yang kuat. Kekaisaran mencapai puncaknya di bawah Sultan Suleiman yang masyhur pada abad ke-16 ketika ia membentang dari Teluk Persia di timur sampai Hungaria di barat laut; dan dari Mesir (Palestina, Yordania, Lebanon, Syria, Saudi Arabia) di selatan sampai Kaukasus ( Azerbaijan, Turkmenistan, Kazakstan, Uzbekistan, Tajikistan, Kyrgyztan) di utara.

Kekhalifahan Turki Utsmani yang pada abad XVIII mencapai puncak zaman keemasannya, yang tak terkalahkan selama 400 tahun lebih. Namun, mereka berakhir setelah kekalahannya oleh Sekutu dalam Perang Dunia I. Kekaisaran Utsmani ditaklukkan oleh Sekutu setelah perang berakhir pada tahun 1918. Baca juga: --klik--> MuhammadAl-Fatih Penakluk Konstantinopel

   Kemudiannya hal itu menginspirasi pembuat Automaton Pemain Catur menamakannya “The Turk” (Orang atau Bangsa Turki), namun tokoh inipun digambarkan sebagai “ahli sihir” atau ahli sulap – tapi latar kemajuannya adalah barat juga yang (akan) maju, karena otak kendali dari robot dilambangkan sebagai “ahli sihir” (ahli sulap) yang sebenarnya dikendalikan oleh orang yang disusupkan kedalam salah satu ruang kamar mesin Automaton Catur “Turk” seperti dapat diikuti uraian berikutnya. □




PENDAHULUAN

D
Dari tahun 1770 hingga kerusakan mesin tersebut karena peristiwa kebakaran yang terjadi pada tahun 1854, mesin ini diperagakan sebagai suatu automaton asli - mesin pecatur bekerja otomatis setelah lawan pertandingannya melakukan langkah caturnya, oleh beberapa pemiliknya yang berbeda, sampai akhirnya ada juga membuat hal yang sama (sebagai automaton tidak asli) pada awal tahun 1820-an.

Penampilan perdana R-Turki yang dibuat oleh Wolfgang von Kempelen (1734–1804) pada tahun 1770 bermula demi mengesankan Ratu Maria Theresa dari Austria. Mesin tersebut tampak mampu bermain dengan cakap saat melawan manusia, dan juga mampu melakukan langkah (anak catur) kuda, yaitu suatu teka-teki catur yang mensyaratkan pemain agar mengerakkan kuda untuk menyentuh seluruh petak papan catur, tetapi tiap petak hanya boleh disentuh sekali.

   R-Turki sebenarnya adalah mesin “sulap” yang memungkinkan “seorang master catur” bersembunyi di dalam lemari-meja untuk mengendalikannya. Dengan pengendali yang mahir, R-Turki telah memenangkan banyak pertandingan catur yang diselenggarakan pada saat pameran keliling Eropa dan Amerika selama hampir 84 tahun, serta pernah bermain dan mengalahkan para tokoh besar seperti Napoleon Bonaparte dan Benyamin Franklin.

Pengendali R-Turki saat pertunjukan yang dilakukan oleh Kempelen masih belum diketahui. Ketika mesin tersebut dibeli pada tahun 1804 dan dipamerkan oleh Johann Nepomuk Mälzel, master catur yang mengendalikannya dari lemari-meja catur secara rahasia antara lain oleh Johann Baptist Allgaier, Boncourt, Aaron Alexandre, William Lewis, Jacques François Mouret, dan William Schlumberger.


PEMBUATAN MESIN CATUR

K
Kempelen terinsiprasi untuk membuat R-Turki setelah menghadiri undangan Maria Theresa dari Austria di Istana Schönbrunn. Pada saat itu, François Pelletier mempersembahkan pertunjukan sulap. Dalam suatu percakapan ketika pertunjukan usai, Kempelen berjanji untuk kembali ke istana tersebut dengan membawa sebuah penemuan yang mampu mengalahkan pamor sulap tersebut.

   Hasil dari penepatan janji ini adalah suatu automaton pecatur, yang dikenal pada masa kini sebagai R-Turki. Pada alat itu terdapat sebuah boneka seukuran manusia, berkepala dan berbadan menyerupai manusia, dengan janggut hitam dan mata abu-abu, serta dilengkapi dengan jubah dan sorban khas orang Turki, yang dikatakan oleh Tom Standage - seorang jurnalis dan penulis - sebagai "suatu kostum penyihir-timur tradisional". Tangan kirinya memegang cangklong panjang khas Turki, sementara tangan kanannya diletakkan di atas lemari-meja dengan panjang sekitar 3½ kaki (110 cm), lebar 2 kaki (60 cm), dan tinggi 2½ kaki (75 cm). Dengan lemari-meja sebesar dapat dimuati seorang pengendali Robot R-Turki untuk dapat bermain catur. Papan catur berukuran 18 inci (45,7 cm) persegi diletakan di atas lemari-meja tersebut. Bagian depan lemari-meja terdiri dari tiga pintu, dan sebuah laci berisi satu set catur terbuat dari gading yang berwarna merah dan putih.

Bagian dalam mesin amat rumit dan dirancang untuk mengelabui siapa pun yang mengamatinya. Ketika pintu sebelah kiri dibuka, maka tampaklah rangkaian sejumlah gir dan roda yang mirip dengan mesin jam. Bagian ini juga dirancang agar seseorang dapat melihat tembusan seluk-beluk mesin tersebut ketika pintu belakang lemari kotak juga dibuka pada waktu yang sama. Bagian di sebelahnya tidak berisi mesin, melainkan sebuah bantal merah dan beberapa bagian yang dapat dilepas, termasuk struktur terbuat dari bahan logam. Bagian ini juga dirancang untuk memberikan pandangan yang menembus seluk-beluk mesin tersebut. Di bawah jubah boneka orang Turki ini, ada dua pintu lain yang disembunyikan. Bagian ini juga menampakkan mesin jam dan memberikan pandangan menembus mesin tersebut. Desainnya memungkinkan demonstran R-Turki untuk membuka setiap pintu yang ada - demi mempertahankan ilusi - di hadapan khalayak ramai.

   Mesin rumit yang terlihat di sisi kiri atau pun laci yang berisi catur tidak dibuat hingga memenuhi bagian belakang kotak, melainkan hanya memenuhi sepertiga bagian dari mesin tersebut. Sebuah kursi geser juga dipasang di dalamnya, agar memungkinkan operator mesin - yang bersembunyi di dalam kotak - untuk berpindah tempat sehingga ia dapat menghindari pandangan pengamat saat beberapa pintu dibuka. Geseran kursi menyebabkan mesin tiruan meluncur dan menggantikan posisi operator sehingga menyembunyikan operator di dalam kotak tersebut, lihat gambarnya dibawah ini.


   Papan catur di atas kotak tersebut cukup tipis sehingga memungkinkan untuk ditembus gaya magnet. Pada bagian bawah buah catur terdapat magnut berukuran kecil namun berdaya tarik kuat. Ketika ditempatkan pada petak papan catur, tiap buah catur akan menarik tiap magnet dalam posisi tertentu yang berada pada suatu rangkaian di bawah papan tersebut. Hal ini memungkinkan operator di dalam mesin untuk melihat pergerakan buah catur di atas papan catur. Di balik papan catur juga terdapat angka-angka dari 1 sampai 64, agar memungkinkan operator untuk mengetahui posisi buah catur yang digerakkan oleh pemain. Magnet-magnet di dalam mesin ditempatkan sedemikian rupa agar tidak terpengaruh oleh gaya magnet lain dari luar mesin, dan Kempelen sering menempatkan magnet besar di sisi papan untuk menunjukkan bahwa mesin tersebut tidak dipengaruhi oleh gaya magnet.

Sebagai pengecoh lainnya, R-Turki didampingi oleh sebuah kotak kayu mirip peti mati kecil yang diletakkan di atas mesin tersebut oleh demonstrannya. Johann Nepomuk Mälzel, pewaris kepemilikan mesin tersebut, tidak menggunakan kotak itu, tetapi pemilik sebelumnya yaitu Kempelen sering mengintip ke dalam kotak itu saat permainan berlangsung, mengesankan bahwa kotak itu mengendalikan beberapa aspek dari mesin tersebut.

Kotak tersebut dipercayai oleh beberapa orang sebagai kotak bertuah, sebagaimana Karl Gottlieb von Windisch menuliskan dalam bukunya Inanimate Reason (1784) bahwa "seorang perempuan tua, pada khususnya, yang tidak melupakan cerita yang dituturkan kepadanya ketika masih muda … pergi bersembunyi di tempat duduk dekat jendela, sejauh mungkin dari jangkauan roh jahat, yang ia yakini telah merasuki mesin tersebut."

   Di bagian dalam mesin juga terdapat sebuah papan catur berlubang yang terkait dengan rangkaian tuas mirip pantograf untuk menggerakan lengan kiri boneka. Bila pointer pantograf di dalam mesin digerakkan sesuai petak papan catur berlubang tersebut, maka lengan boneka R-Turki pada papan catur di sebelah atas juga bergerak secara bersamaan. Jangkauan gerak yang diperoleh memungkinkan operator di dalam mesin untuk menggerakan lengan boneka R-Turki ke atas dan ke bawah. Pengendalian tuas menyebabkan tangan boneka R-Turki dapat mengepal dan membuka, sehingga memungkinkannya memindahkan buah catur. Semua ini dapat dilihat oleh operator mesin dengan menggunakan lilin sederhana, yang sistem ventilasinya terdapat di dalam boneka tersebut. Bagian lain dari mesin tersebut dapat mengeluarkan suara jarum jam yang akan diputar apabila R-Turki melakukan pergerakan - demi menguatkan kesan mesin sungguhan - serta ada perangkat lain untuk mengatur berbagai ekspresi wajah R-Turki. Sebuah kotak suara ditambahkan setelah R-Turki dimiliki oleh Mälzel, yang menyebabkan mesin tersebut dapat bersuara "Échec!" (bahasa Perancis untuk "skak") saat pertandingan berlangsung.

   Operator di dalam mesin juga memiliki alat untuk membantunya berkomunikasi dengan demonstran yang berada di luar. Dua cakram kuningan bertuliskan angka-angka ditempatkan secara berlawanan di dalam dan di luar kotak mesin. Sebuah tongkat digunakan untuk memutar cakram ke nomor yang diinginkan, sebagai kode antara operator dan demonstran.


PARAGAAN DARI PERMAIAN CATUR R-TURKI

R
-Turki tampil perdana pada tahun 1770 di Istana Schönbrunn, sekitar enam bulan setelah pertunjukan sulap Pelletier. Kempelen memperkenalkan diri kepada hadirin, menampilkan apa yang telah ia buat, dan memulai demonstrasi mesinnya. Dalam setiap pertunjukan, Kempelen selalu mengawali dengan membuka pintu dan laci kotak mesin, untuk memungkinkan hadirin memeriksa isi mesin tersebut. Setelah itu, Kempelen mengumumkan bahwa mesin tersebut sudah siap untuk seorang penantang.

   Kempelen memberi tahu pemain bahwa R-Turki menggunakan pion putih sehingga mendapatkan giliran pertama untuk melangkah. Setiap menunggu giliran, R-Turki meletakkan tangan kirinya pada bantalan. R-Turki dapat mengangguk dua kali jika dirinya sedang mengancam ratu milik lawan, dan tiga kali apabila raja lawan berada dalam posisi skak. Jika lawan membuat langkah tidak sah, maka R-Turki akan menggoyangkan kepala dan mengembalikan buah catur lawan ke posisi semula, sehingga memaksa lawannya untuk memilih langkah baru.

Louis Dutens, seorang penulis yang mengamati penampilan R-Turki, berusaha untuk menipu mesin tersebut dengan cara memindahkan ratu menggunakan gerakan kuda, namun R-Turki tidak terperdaya; mesin itu mengambil ratu lawan dan mengembalikannya ke petak semula.

Kempelen mengundang pengamat untuk membawa magnet, besi, dan batu berani ke dekat kotak mesin untuk menguji apakah mesin tersebut dijalankan oleh gaya magnet atau sesuatu yang canggih. Orang pertama yang bermain dengan R-Turki adalah Johann Ludwig von Cobenzl, seorang abdi Austria di istana. Ia dan para penantang lainnya dikalahkan oleh mesin tersebut dengan cepat, dan para pengamat pertandingan menyatakan bahwa mesin tersebut bermain dengan agresif, mengalahkan lawan-lawannya dalam waktu rata-rata tiga menit.

   Bagian lain dari pameran R-Turki adalah penyelesaian perjalanan kuda, yaitu salah satu teka-teki catur yang terkenal. Teka-teki tersebut mensyaratkan pemain agar melangkahkan kuda untuk menyentuh seluruh petak papan catur, tetapi setiap petak hanya boleh disentuh sekali. Walaupun banyak pecatur berpengalaman pada masa itu masih berjuang memecahkan teka-teki tersebut, R-Turki mampu menyelesaikannya tanpa kesulitan meskipun langkah kuda dimulai dari petak mana pun karena operator dalam mesin mengandalkan pemetaan dari teka-teki yang sudah dipecahkan.

   R-Turki juga memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan penonton menggunakan papan huruf. Operator mesin tersebut - yang identitasnya selama periode pameran oleh Kempelen di Istana Schönbrunn tidak diketahui - mampu melakukannya dengan menggunakan bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman. Carl Friedrich Hindenburg, seorang matematikawan universitas, mencatat percakapan pada saat pameran R-Turki di Leipzig dan mempublikasikannya pada tahun 1789 dengan judul Über den Schachspieler des Herrn von Kempelen und dessen Nachbildung (Tentang Pemain Catur Tuan von Kempelen dan Tiruannya). Topik dari pertanyaan yang ditujukan dan dijawab oleh R-Turki meliputi usia, status perkawinan, dan rahasia cara kerjanya.


R-TURKI KELILING EROPA

S
Setelah kabar tentang debutnya berembus, ketertarikan terhadap mesin tersebut menjalar ke seluruh Eropa. Walaupun begitu, Kempelen lebih tertarik dalam proyeknya yang lain dan enggan memamerkan R-Turki. Ia seringkali berbohong bahwa mesin tersebut sedang diperbaiki untuk calon penantang berikutnya. Menurut Von Windisch, Kempelen menolak permintaan teman-temannya, serta kerumunan orang penasaran dari berbagai negara, yang ingin sekali menyaksikan mesin masyhur tersebut.

Pada dasawarsa setelah debutnya di Istana Schönbrunn, R-Turki hanya meladeni satu pertandingan melawan Sir Robert Murray Keith, seorang bangsawan Skotlandia. Tak lama kemudian, Kempelen membongkar R-Turki. Kempelen menyatakan bahwa hasil penemuannya merupakan "barang sepele", karena ia tak suka dengan ketenaran yang diperoleh dan lebih tertarik untuk melanjutkan penelitian tentang mesin uap dan mesin yang meniru suara manusia.

   Pada tahun 1781, Kempelen dititahkan oleh Kaisar Joseph II untuk merekonstruksi R-Turki dan menampilkannya di Wina dalam rangka kunjungan kenegaraan Adipati Agung Paul dari Rusia dan istrinya. Penampilan R-Turki sangat sukses sehingga Adipati Agung Paul menyarankan agar R-Turki dipamerkan keliling Eropa; sebuah permintaan yang enggan disetujui oleh Kempelen.

   R-Turki memulai pameran keliling Eropa pada tahun 1783, dengan titik awal di Perancis pada bulan April. Sebelum dipamerkan di Paris, R-Turki berhenti di Versailles dan mengalami kekalahan saat melawan Charles Godefroy de La Tour d’Auvergne, Duc de Bouillon. Setibanya di Paris pada bulan Mei 1783, R-Turki ditampilkan ke publik dan bermain dengan berbagai lawan, termasuk seorang pengacara bernama Tuan Bernard yang mencapai peringkat kedua dalam permainan catur. Setelah sesi di Versailles, banyak permintaan agar R-Turki melawan François-Andre Danican Philidor, yang dianggap sebagai pemain catur terbaik pada masanya. Sesampainya di Café de la Régence, mesin tersebut bermain dengan banyak lawan berkemampuan terampil, tetapi juga sering kalah (misalnya saat melawan Bernard dan Verdoni), sampai akhirnya mampu bertahan dan bertanding dengan Philidor di Académie de Sciences. Setelah Philidor menang melawan R-Turki, putra Philidor menyatakan bahwa ayahnya menyebut pertandingan tersebut sebagai permainan catur paling melelahkan yang pernah dilakukan. Lawan terakhir R-Turki saat di Paris adalah Benjamin Franklin, yang menjabat sebagai duta besar Amerika Serikat untuk Perancis. Franklin dikabarkan menikmati permainannya dengan R-Turki, dan tertarik dengan mesin tersebut selama sisa hidupnya, serta menyimpan sebuah salinan buku buatan Philip Thicknesse berjudul The Speaking Figure and the Automaton Chess Player, Exposed and Detected di perpustakaan pribadinya.

   Setelah turnya di Paris, Kempelen memindahkan R-Turki ke London, tempat ia dipamerkan setiap hari dengan tarif lima shilling. Thicknesse, yang dikenal pada masanya sebagai seorang skeptis, meneliti R-Turki demi membongkar cara kerja mesin tersebut. Meskipun ia menghormati Kempelen sebagai orang yang sangat cerdik, ia menegaskan bahwa R-Turki adalah sebuah tipuan canggih dengan memanfaatkan anak kecil yang bersembunyi dalam mesin tersebut, dan mendeskripsikan mesin ini sebagai "sekelumit mesin rumit … yang tak lebih dari salah satu dari sekian banyaknya alat cerdik yang dipakai untuk mengelabui dan menipu pengamatnya."

   Setelah setahun di London, kemudian Kempelen dan R-Turki mengunjungi Leipzig, berhenti di berbagai kota di Eropa dalam setiap perjalanan. Dari Leipzig, R-Turki menuju ke Dresden. Di sana, Joseph Friedrich Freiherr von Racknitz menyaksikan R-Turki dan mempublikasikan pengamatannya dalam Über den Schachspieler des Herrn von Kempelen, nebst einer Abbildung und Beschreibung seiner Sprachmachine, beserta ilustrasi yang menunjukkan dugaannya tentang cara kerja mesin tersebut. Kemudian R-Turki berpindah ke Amsterdam, setelah dikabarkan bahwa Kempelen menerima undangan ke Istana Sanssouci di Postdam dari Friedrich Agung, Raja Prussia. Dikabarkan bahwa Frederick sangat menyukai R-Turki sehingga ia bersedia memberikan uang dalam jumlah sangat besar kepada Kempelen asalkan Kempelen mau membeberkan rahasia cara kerja R-Turki. Frederick tidak pernah membocorkan rahasia R-Turki, namun ia dikabarkan kecewa setelah mengetahui bagaimana cara kerja mesin tersebut. Kisah ini hampir pasti merupakan apokrifa (tulisan-tulisan yang diragukan keasliannya); tidak ada bukti pertemuan antara Turk dengan Frederick, yang kisah ini pertama kali diceritakan pada awal abad ke-19, masa ketika R-Turki juga dikatakan pernah bermain melawan George III dari Inggris namun ternyata tidak benar. Tampaknya, ada kemungkinan besar bahwa mesin tersebut disimpan di Istana Schönbrunn selama dua dekade, meskipun Kempelen tidak sukses untuk menjualnya hingga akhir hidupnya. Kempelen wafat pada usia 70 pada tanggal 26 Maret 1804.


KEPEMILIKAN OLEH MÄLZEL

S
Setelah kematian Kempelen, R-Turki tetap terbengkalai selama beberapa waktu. Akhirnya pada tahun 1804, putra Kempelen memutuskan untuk menjualnya kepada Johann Nepomuk Mälzel, seorang musikus dari Bavaria yang memiliki minat terhadap berbagai mesin dan peralatan. Mälzel—yang pernah sukses dalam mematenkan suatu bentuk metronom - sempat mencoba untuk membeli R-Turki sebelum kematian Kempelen. Penawaran awal gagal, karena harga yang diminta Kempelen adalah sebesar 20.000 franc. Putra Kempelen menjual mesin tersebut kepada Mälzel dengan harga setengah dari yang diminta Kempelen.

   Setelah mendapatkan R-Turki, Mälzel harus mempelajari rahasianya dan melakukan beberapa perbaikan agar mesin itu dapat beroperasi kembali. Tujuan lainnya adalah membuat tantangan yang lebih besar untuk R-Turki. Sementara penyelesaian tujuannya membutuhkan waktu sepuluh tahun, R-Turki masih sempat dipertandingkan, dan penantang yang terkemuka adalah Napoleon Bonaparte.

Pada tahun 1809, Napoleon mengunjungi Istana Schönbrunn untuk bermain dengan R-Turki. Menurut laporan saksi mata, Mälzel bertanggung jawab atas pengoperasian mesin saat mempersiapkan pertandingan tersebut, dan R-Turki (Johann Baptist Allgaier) memberi hormat kepada Napoleon sebelum memulai pertandingan. Jalannya pertandingan telah dipublikasikan selama bertahun-tahun dalam berbagai catatan, namun banyak yang bertentangan. Menurut Bradley Ewart, konon Napoleon duduk di meja catur yang terpisah dengan mesin R-Turki. Meja Napoleon berada dalam wilayah yang dipasangi tali dan ia tidak diperkenankan untuk melangkahi area R-Turki. Sementara itu, Mälzel bolak-balik ke area dua belah pihak untuk memberi tahu langkah lawan masing-masing, sehingga memberi pertunjukan yang jelas bagi para penonton. R-Turki  dinyana, Napoleon mengambil giliran pertama, tidak mengizinkan R-Turki membuat gerakan pertama seperti biasanya; Mälzel tetap membiarkan permainan tersebut berlanjut. Tak lama kemudian, Napoleon mencoba langkah tidak sah. Setelah mengetahui langkah tersebut, R-Turki mengembalikan buah catur lawannya ke posisi semula dan melanjutkan permainan. Napoleon mencoba langkah tidak sah untuk kedua kalinya, sehingga R-Turki menanggapi dengan menyingkirkan buah catur tersebut lalu melanjutkan permainan. Kemudian Napoleon melangkah tidak sah untuk ketiga kalinya, dan R-Turki menanggapinya dengan sapuan lengan, mengubrak-abrik seluruh buah catur di atas papan. Konon Napoleon merasa terhibur, lalu ia bermain kembali dengan sungguh-sungguh, melakukan sembilan belas langkah sebelum akhirnya menyerah.

   Pada tahun 1811, Mälzel membawa R-Turki ke Milan demi pertunjukan di hadapan Eugène de Beauharnais, Pangeran Venesia dan Yuwaraja Italia. Beauharnais menyukai mesin tersebut sehingga ia ingin membelinya dari Mälzel. Setelah melakukan beberapa perundingan serius, Beauharnais mengakuasisi mesin catur R-Turki seharga 30.000 franc - tiga kali lipat dari harga yang dibayar Mälzel untuk memiliki mesin catur R-Turki - dan menyimpannya selama empat tahun. Pada tahun 1815, Mälzel menemui Beauharnais di Munich dan menyatakan untuk mengambil “mesin catur Robot Turki” kembali. Ada dua versi tentang harga yang harus dibayarnya, yang pada akhirnya tidak sesuai dengan kesepakatan. Satu versi muncul di Surat Perancis Palamede. Kisah lengkap tidak dibuat lagi sejak Mälzel mengunjungi Paris lagi, dan ia juga mengimpor "Konflagrasi Moskow"-nya.

   Setelah dikembalikan, Mälzel membawa R-Turki kembali ke Paris, tempatnya berkenalan dengan banyak pemain catur terkemuka di Café de la Régence. Mälzel tinggal di Perancis bersama mesin tersebut sampai 1818, tahun saat ia pindah ke London dan mengadakan sejumlah pertunjukan dengan R-Turki dan mesin-mesin yang lainnya. Di London, Mälzel dan pertunjukannnya disambut oleh sejumlah besar pers, dan ia terus memperbaiki mesin tersebut, untuk memasang sebuah kotak suara sehingga mesin tersebut dapat berkata "Échec!" ketika menempatkan lawannya dalam keadaan skak.

Pada tahun 1819, Mälzel membawa mesin catur R-Turki untuk tur di Britania (Inggris) Raya. Terdapat beberapa pengembangan baru dalam aksinya, contohnya memungkinkan lawan untuk memulai langkah pertama dan menghilangkan salah satu pion di depan raja atau gajah (chess handicap; pion gasal) di antara buah catur R-Turki. Permainan dengan pion gasal tersebut menimbulkan ketertarikan akan R-Turki, dan menyebabkan W. J. Hunneman menulis sebuah buku yang mencatat pertandingan R-Turki dengan menggunakan pion gasal. Meskipun memakai pion gasal, mesin R-Turki  (yang dikendalikan oleh Mouret pada waktu itu) mencatat empat puluh lima kemenangan, tiga kekalahan, dan dua remis.


PARAGAAN R-TURKI DI AMERIKA

P
Pertunjukan mesin catur R-Turki ini telah memberi keuntungan bagi Mälzel, dan ia melanjutkan bisnis tersebut dengan membawa mesin catur R-Turki dan mesinnya yang lain ke Amerika Serikat. Pada tahun 1826, ia membuka sebuah pameran di New York City yang ketenarannya tumbuh perlahan, memunculkan banyak cerita pada surat kabar dan memicu ancaman pembongkaran rahasia dari kalangan anonim. Masalah yang dihadapi Mälzel adalah mencari operator yang tepat untuk menjalankan mesin tersebut, meski pernah melatih seorang wanita tak dikenal di Perancis sebelum berkunjung ke Amerika Serikat. Akhirnya, ia memutuskan untuk memanggil kembali seorang mantan operator, William Schlumberger, dari Elsass (Eropa) ke Amerika agar bekerja lagi untuknya setelah Mälzel mampu mendanai biaya transportasi Schlumberger.

   Setelah kedatangan Schlumberger, R-Turki  melangsungkan ketenarannya di Boston. Mälzel berbagi cerita bahwa para pecatur New York tidak mampu bertanding secara penuh, dan para pecatur Boston adalah lawan yang jauh lebih baik. Pertunjukan ini berlangsung sukses selama beberapa minggu, dan tur berlanjut ke Philadelphia selama tiga bulan. Setelah di Philadelphia, R-Turki berpindah ke Baltimore untuk bermain selama beberapa bulan, dan dikalahkan dalam sebuah pertandingan melawan Charles Carroll, salah seorang penanda tangan Deklarasi Kemerdekaan Amerika. Dari pameran di Baltimore berembus kabar bahwa dua bersaudara telah membuat mesin pecatur buatan mereka sendiri, yaitu bernama Walker Chess-player. Mälzel pun menyaksikan mesin saingan R- Turki” tersebut dan berusaha untuk membelinya, namun tawaran tersebut ditolak. Mesin peniru tersebut sempat melakukan tur selama beberapa tahun, tetapi tidak pernah menerima ketenaran sebagaimana mesin milik Mälzel mesin catur R-Turki dan nasib akhirnya pun tidak jelas.

Mälzel melanjutkan pameran kelilingnya di Amerika Serikat sampai tahun 1828, karena mengambil cuti beberapa waktu dan mengunjungi Eropa, hingga kembali lagi pada tahun 1829. Sepanjang tahun 1830-an, ia melanjutkan pameran kelilingnya di Amerika Serikat, memperkenalkan mesin catur R-Turki tersebut hingga jauh ke barat, sampai kawasan Sungai Mississippi, dan Kanada. Di Richmond, Virginia, tentang sebuah mesin pemain catur R-Turki yang selalu menang yang disaksikan oleh Edgar Allan Poe, yang menulis Southern Literary Messenger. Esai Poe berjudul "Maelzel’s Chess Player" dipublikasikan pada bulan April 1836 dan merupakan esai mengenai mesin catur R-Turki yang paling terkenal, meskipun banyak hipotesis Poe tentang sebuah mesin pemain catur yang selalu menang - kadang kalah juga.

   Akhirnya, Mälzel membawa mesin catur R-Turki pada tur keduanya di Havana, Kuba. Di Kuba, Schlumberger wafat akibat penyakit kuning, menyebabkan Mälzel kehilangan operator mesinnya. Karena sedih, Mälzel wafat di kapal laut pada tahun 1838 (usia 66 tahun) ketika sedang melakukan pejalanan pulang, sehingga meninggalkan mesin tersebut kepada kapten kapal.


RIWAYAT SELANJUTNYA

S
Setelah kembalinya kapal tempat Mälzel wafat, berbagai mesin peninggalannya termasuk R-Turki jatuh ke tangan John Ohl, seorang pengusaha, teman dari Mälzel. Ia berusaha melelang R-Turki, namun karena penawaran rendah akhirnya ia sendiri yang membelinya dengan harga $400. Ketika Dr. John Kearsley Mitchell dari Philadelphia (dokter pribadi Edgar Allan Poe dan seorang pengagum pertandingan mesin catur R-Turki membujuk Ohl, akhirnya R-Turki berpindah tangan lagi. Mitchell membentuk sebuah kelompok restorasi dan melakukan upaya perbaikan mesin catur R-Turki agar dapat dipamerkan lagi. Restorasi tersebut selesai pada tahun 1840.

   Seiring minat terhadap mesin catur R-Turki bertumbuh di lokasi tersebut, Mitchell dan klubnya memilih untuk menyumbangkan mesin tersebut ke Museum China Charles Willson Peale. Setelah mesin catur R-Turki - sesekali digunakan juga untuk pertunjukan atau pertandingan catur, benda tersebut akhirnya teronggok di pojok museum dan terlupakan sampai 5 Juli 1854, ketika sebuah kebakaran yang dimulai dari Teater Nasional di Philadelphia merambat ke museum dan melenyapkan R-Turki. Mitchell yakin bahwa di tengah kobaran api, sayup-sayup terdengar suara echec! echec!!

   John Gaughan – Illusion Builder, seorang produsen peralatan sulap Amerika yang berbasis di Los Angeles, menghabiskan US$ 120,000 untuk membuat mesin Kempelen versinya sendiri selama lima tahun dari tahun 1984. Mesin tersebut memakai papan catur bekas dari mesin catur R-Turki yang tidak terbakar, karena tersimpan secara terpisah dari mesin R-Turki yang hancur terbakar dalam peristiwa kebakaran yang terjadi. Pertunjukan R-Turki buatan Gaughan yang pertama pada bulan November 1989 di sebuah konferensi sejarah sulap. Mesin tersebut memperlihatkan penampilan sebagaimana yang pernah dibuat Kempelen pada abad ke-18, kecuali lawannya yang digantikan oleh mekanikal komputer yang menjalankan program catur - tanpa manusia di dalamnya.


PENUTUP

K
Kita ambil kisah ini menjadi tamsil dalam memimpin negara bahwa suatu kejadian terjadi tergantung siapa yang mengendalikan yang biasanya ada dibelakang layar atau memang didepan layar. Namun semua bergantung kepada niatnya untuk apa semua itu dilakukan – innama ‘amalu binniat. Untuk kesejahteraan semua (ibadah) atau untuk keuntungan pribadi (segolongan) saja yang berjaya (hawanafsu). Baca juga: --klik--> KetikaBoneka Jadi Pemimpin

   Namun sebagai umat Muhammad jadikanlah setiap langkah sebagai rahmat untuk semua, karena Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw dilahirkan dan dipilih-Nya sebagai standar karakter - rahmat bagi alam semesta, wa innaka la’alā khuluqin ‘adzīm.

Tujuan hidup seorang muslim adalah selamat dan bahagia di bumi dan selamat dan bahagia di akhirat serta terhindar dari siksaan api neraka.



Video pertandingan antara R-Turki (mesin) vs Chess Grand Master Andranik Matikozyan (manusia):

Posisi awal Endgame yang dimainkan dalam video ini: Dari sudut pandang R-Turki - berwarna putih vs Andranik Matikozyan - berwarna merah. Putih: Raja: A5; Ksatria: A4; Rook: A2; Ratu: B6. Merah: Raja: A8; Knight: E5; Rook: C8 & G6; Uskup: F4 & H1.

Mari saksikan pertandingannya siapa yang akan menang R-Turki (mesin) atau pecatur dari Rusia Andranik Matikozyan (manusia)? Terlebih dahulu  --klik--->Video Robot vs  Manusia.  Selamat menyaksikan. □AFM



Sumber:
http://id.wikibuff.info/wiki/Turk_(mesin)
https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_the_Ottoman_Empire
https://jendelailmu-faisal.blogspot.com/2016/01/muhammad-al-fatih-penakluk.html
https://bedahbuku-faisal.blogspot.com/2018/01/ketika-boneka-jadi-pemimpin.html
https://youtu.be/NXQiXdY8Sbk