PENDAHULUAN
H
|
arun Al Rasyid
adalah Khalifah Abbasiyah Ke-5 pada pemerintahan Kekaisaran Islam. Arti
nama Harun Al-Rasyid adalah “Harun yang Adil dan Bijaksana”. Ia
memerintah sejak 14 September 786 hingga wafat pada 4 April 809.
Harun
membangun perpustakaan yang kemudian dikenal dengan nama Baitul Hikmah (the House
of Wisdom), dan kelak dilanjutkan oleh anaknya, Al-Ma’mun.
Baitul
Hikmah menjadi cikal bakal kegemilangan dunia ilmu pengetahuan dalam sejarah
Islam. Naskah dari Yunani, Cina, Sanskrit, Persia, dan Aramaik diterjemahkan ke
dalam bahasa Arab. Pakar Islam, Yahudi, Nasrani bahkan Budha pun berdatangan
dan mengkaji ilmu pengetahuan dan berdiskusi di Baitul Hikmah.
Lewat
Baitul Hikmah, terjadi institusionalisasi penegakkan perintah Allah Azza wa Jalla dalam firman-Nya dalam ayat yang mula pertama kali diturunkan yaitu kalimat Iqra’! yang artinya Bacalah! Ayat ini terdapat
dalam surat Al-‘Alaq. Oleh karena itu, Baitul Hikmah inilah cikal bakal masa keemasan Islam
pada masa Kekaisaran Abbasiyah, karena di forum Baitul Hikmah inilah perintah iqro', yaitu kegiatan membaca dan menulis, mengkaji dan meneliti, dilaksanakan untuk memperoleh ilmu dan teknologi.
Harun Al-Rasyid selain memiliki pengetahuan dalam ilmu perang,
administrasi, matematika, filsafat
Yunani dan bahasa, ia sejak muda, cukup cekatan atau piawai untuk menggunakan senjata
seperti pedang dan tombak. Ia juga seorang yang kharismatik dan memiliki jiwa kepemimpinan.
Sebelum menjadi khalifah,
ia memimpin perang dengan Kekaisaran Bizantium - yakni disebut juga
sebagai Romawi Timur setelah Romawi Barat runtuh, pada tahun 780 dan tahun 782. Ketika konflik dengan Bizantium pecah, ia mampu menduduki sebagian Anatolia Timur, daerah dari Kekaisaran
Bizantium. Ini adalah salah satu
prestasi terbaik untuk dapat
menduduki jabatan khalifah pada
Kekaisaran Abbasiyah pada waktu itu, karena Kekaisaran Bizantium adalah “super
power”nya.
Harun
Al-Rasjid berkuasa sekitar 23 tahun. Menjadi Khalifah saat berusia cukup muda,
yaitu 22 tahun, dan wafat dalam usia yang juga masih muda, yaitu 45 tahun. Saat
dia wafat, negara dalam keadaan makmur dengan memiliki kekayaan 900 juta dirham.
KEBIJAKAN STRATEGIS HARUN
AL-RASYID
D
|
aulah - yang sekarang disebut pemerintahan
- dari Bani Abbasiyah - nama negara yang dinisbatkan dari asal keturunan kepala
pemerintahan - adalah Daulah atau Kekaisaran Islam yang
besar. Kekaisaran ini berdiri setelah runtuhnya Kekaisaran Ummayah. Kekaisaran
Abbasiyah ini hadir dan berperan untuk mengembalikan dan meningkatkan kejayaan “Islam”
- Islam sebagai dasar atau azaz bernegara atau berpemerintahan yang berdasarkan
kepada ajaran atau sistim pemerintahan dalam Islam.
Pada masa Bani Abbasiyah ini, mengalami
kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat (selanjutnya ditulis sains-ilmu
pengetahuan). Hal itu tidak terlepas dari peran seorang khalifah (pemimpin
negara) dari Kekhalifahan (kenegaraan, kekaisaran) Bani Abbasiyah yang khalifahnya
berjumlah 37 selama pemerintahan Kekaisaran Abbasiyah berdiri. Satu diantaranya terdapat
khalifah yang memiliki peranan sangat penting terhadap perkembangan sains-ilmu
pengetahuan di zaman pemerintahan Kekaisaran Abbasiyah, yaitu seorang khalifah ke-5 Bani Abbasiyah
yang sangat menghargai sains-ilmu pengetahuan, dia adalah seorang khalifah yang
bernama Harun Al-Rasyid (baca harun ar-rasyid).
Kebijakan yang diambil oleh khalifah Harun
Al-Rasyid ini sebanyak 6 handalan kebijakannya
yang sangat strategis dan monumental selama memerintah yang dicatat dalam
sejarah, yaitu sebagai berikut ini:
- Mewujudkan keamanan, kedamaian, serta kesejahteraan rakyat.
- Membangun kota Baghdad yang terletak diantara sungai Eufrat dan Tigris dengan bangunan-bangunan megah.
- Membangun tempat-tempat peribadatan.
- Membangun sarana pendidikan, kesehatan, perdagangan, dan kesenian.
- Mendirikan Baitul Hikmah, sebagai lembaga penerjemah, perguruan tinggi, perpustakaan, dan penelitian.
- Membangun majlis al-Muzakarah, lembaga pengkajian masalah-masalah keagamaan yang diselenggarakan di rumah-rumah, masjid-masjid dan istana.
Ini dapat membuktikan bahwa khalifah
Harun Al-Rasyid adalah khalifah yang menghargai sains-ilmu pengetahuan. Sampai-sampai
suatu ketika ada penulis buku yang datang ke khalifah Harun Al-Rasyid yang karya
ilmunya dinilai sebagai karya yang terbaik, penulisnya diberi imbalan seberat
timbangan berat bukunya. Penulis buku tersebut diberi penghargaan dengan berat emas yang setara berat buku
tersebut. Sungguh ia benar-benar sangat menghargai penulis buku dengan
pemikiran-pemikiran yang strategis dan pemikiran-pemikiran cemerlang lainnya. Dengan
itu dapat menumbuhkan motivasi kuat para cendikia untuk berkarya semaksimal
mungkin.
Pada masa pemerintahan beliau, sebagian
besar dana pemerintahannya digunakan untuk pendidikan, penelitian. Sehingga
pada masa Kekaisaran Abbasiyah ini hadirlah para ilmuwan terkemuka Islam,
seperti Ibnu Khaldun (bapak ilmu sosial dan ekonomi), Ibnu Sina (bapak kedokteran), Al-Khawarizmi (bapak aljabar dan algoritma). Maka pada masa khalifah Harun Al-Rasyid
disebut sebagai masa kejayaan sains-ilmu pengetahuan.
PENUTUP
S
|
eribu dua ratus tahun yang lalu
merupakan masa kejayaan Baghdad, kota di Irak sekarang, sebagai ibukota dari
Kekaisaran Abbasyiah. Terletak di dua aliran sungai, Tigris dan Eufrat. Ketika
itu Baghdad berkembang sangat maju sebagai ibukota dari seentero dunia muslim.
Selama sekitar 500 tahun kota Baghdad telah menghasilkan banyak sekali intelektual dan budayawan yang handal.
Keberhasilan yang telah dicapai ini
berkat adanya perhatian dan usaha khalifah sebagai kepala pemerintahan kepada
dunia pendidikan dan pengajaran agar maju dan berkembang.
Baghdad sebagai salah satu kota
terbesar dan terkaya di dunia, pada saat itu memiliki kekayaan yang jauh
melampaui bukan saja dibidang finansial, tapi juga berkembang maju “The House of Wisdom”- sebagai gudang ilmu.
sebagaimana sekarang disebut “science and
technology”. Yaitu, Akademi Ilmu Pengetahuan yang merangsang dan memotivasi
berkembangnya akal pikiran yang lebih luas lagi yang dapat dicapai. Dari mulai
matematika (aritmatika, trigonometri, aljabar, algoritma), astronomi, sampai
ilmu khewan, dll. Akademi tersebut juga merupakan pusat utama dari melakukan
penelitian, pemikiran dan perdebatan yang telah menjadi kebiasaan Peradaban
Muslim.
The
House of Wisdom yang artinya Rumah Ahli Hikmah atau
disebut juga Rumah Para Intelektual yaitu suatu Akademi Ilmu Pengetahuan di
zaman kejayaan Islam ini yaitu pendirian The
House of Wisdom, yang dilengkapi perpustakaan megah bernama Khizanat al-Hikmah (Library of Wisdom, Perpustakaan bagi Para Intelektual). Perpustakaan
ini terdiri dari naskah-naskah dan buku-buku yang dikumpulkan oleh ayah dan kakeknya
dari berbagai subjek, seni, dan sains-ilmu pengetahuan dalam bahasa-bahasa yang
berbeda.
Khalifah Harun Al-Rayid sangat
menghargai penulis buku dengan pemikiran-pemikiran yang strategis dan pemikiran-pemikiran
cemerlang lainnya. Dengan itu dapat menumbuhkan motivasi kuat para cendikia
untuk berkarya semaksimal mungkin. Alangkah bermanfaatnya kepala-kepala pemerintahan
di zaman now ini meneladani kepeimpinan Harun Al-Rasyid dalam pengembangan sains-ilmu
pengetahuan ini melalui kebijakannya (1) Mewujudkan keamanan, kedamaian, serta
kesejahteraan rakyat, (2) Membangun kota Baghdad yang terletak diantara sungai
Eufrat dan Tigris dengan bangunan-bangunan megah, (3) Membangun tempat-tempat
peribadatan, (4) Membangun sarana pendidikan, kesehatan, perdagangan, dan
kesenian. (5) Mendirikan Baitul Hikmah, sebagai lembaga penerjemah, perguruan
tinggi, perpustakaan, dan penelitian, (6) Membangun majlis al-Muzakarah,
lembaga pengkajian masalah-masalah keagamaan yang diselenggarakan di rumah-rumah,
masjid-masjid dan istana.
Kesimpulan bahwa fokus terhadap
pendidikan dan baca-tulis adalah salah satu solusi terbaik untuk membangun
suatu bangsa yang cerdas, kuat, sehat, berakhlak dan berperadaban yang maju, sebagai salah satu mandat konstitusi bagi kepala
negara yaitu “mencerdaskan kehidupan bagi rakyatnya”. Baca juga (klik --->) Tujuan
Berdirinya Negera RI. Billahit Taufiq wal Hidayah. □ AFM
Kepustakaan:
bacaanmadani.com/kebijakan-khalifah-harun-ar-rasjid
geotime.co.id/khalifah-harun-ar-rasyid-masa-keemasan-abbasiyah/
jendelailmu-faisal.blogspot.com/baghdad-gudang-ilmu-dan-pusat
kuncikeyakinan-faisal.blogspot.com/tujuan-berdirinya-negera-ri.html
□□