PENGANTAR
S
|
ahabat Basuki memosting tema diatas. ‘Sederhana’
tapi sangat menarik untuk diketahui. Dalam tulisan itu tergambarkan maunya
manusia itu tidak habis-habisnya, seolah tidak pernah berhenti dan tidak pula
pernah puas seperti apa yang digambarkan dalam tulisan itu. Baik dan perlu kita
ketahui, dan menjadi pelajaran buat kita semua. Mudah-mudahan ada manfaatnya. Selamat
menyimak.
“APA YANG KITA CARI DALAM HIDUP …?”
Kita
hidup di gunung merindukan pantai.
Kita hidup di pantai merindukan gunung.
Kita hidup di pantai merindukan gunung.
Dikala
kemarau kita tanya kapan hujan.
Di musim hujan kita tanya kapan kemarau.
Di musim hujan kita tanya kapan kemarau.
Diam di
rumah inginnya pergi
Setelah pergi inginnya pulang ke rumah
Setelah pergi inginnya pulang ke rumah
Waktu
tenang cari keramaian.
Waktu ramai cari ketenangan.
Waktu ramai cari ketenangan.
Ketika
masih bujang mengeluh ingin segera menikah. Sudah berkeluarga, melirik kebun
tetangga, mengeluh belum punya anak. Setelah punya anak mengeluh biaya hidup
dan pendidikan.
Ternyata
SESUATU ITU tampak indah karena belum kita miliki.
Kapankah
kebahagiaan akan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum
ada, tapi mengabaikan apa yang sudah kita miliki.
Mungkinkah
selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas ini??
Menutupi
telapak tangan saja sulit…
Tapi kalau daun kecil ini nempel di mata kita, maka tertutuplah “BUMI” dengan daun.
Tapi kalau daun kecil ini nempel di mata kita, maka tertutuplah “BUMI” dengan daun.
Begitu
juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apapun, maka kita akan melihat
keburukan dimana-mana Bumi ini pun akan tampak buruk...
Jangan
menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun yang kecil …
Jangan
menutupi hati kita, dengan sebuah pikiran buruk, walau hanya seujung kuku …
SYUKURI apa yang sudah kita miliki, sebagai modal untuk meMULIAkan-NYA …
Karena
hidup adalah… WAKTU yang dipinjamkan, Dan Harta adalah Amanah yang dipercayakan
…
Yang
semua itu akan di mintai pertanggung jawaban.
Bersyukurlah atas nafas yang masih kita miliki.
Bersyukurlah atas keluarga yang kita miliki.
Bersyukurlah atas pekerjaan yang kita miliki.
Bersyukur dan selalu bersyukur di dalam segala hal...
Bersyukurlah atas nafas yang masih kita miliki.
Bersyukurlah atas keluarga yang kita miliki.
Bersyukurlah atas pekerjaan yang kita miliki.
Bersyukur dan selalu bersyukur di dalam segala hal...
Bersegeralah
berlomba dalam kebaikan di mulai dari sekarang. Selamat meraih kebaikan dihari
ini dan seterusnya...
PENUTUP
A
|
khirul qalam kami tutup uraian tersebut dengan
mengutip ayat-ayat dari beberapa surat yang bertalian dengan tema tersebut.
Boleh kita sebut sebagai kesimpulan yang
mengarahkan bagaimana sebaiknya menjalani hidup ini sebagaimana yang
ditunjukkan oleh Rabb Maha Pencipta Manusia dan Alam Semesta sebagaiman
firman-Nya yang artinya sebagai berikut:
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, … “Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika
kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti (akibat dari sikap dan perbuatanmu itu
akan mendapat) azab-Ku sangat berat”. [QS Ibrāhīm 14:7]
Maha Suci Allah yang di Tangan-Nya (segala)
kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan
hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamunya yang lebih baik
amal-perbuatannya. Dan Dia Mahaperkasa, Mahapengampun. [QS Al-Mulk 67:1, 2]
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala, kebaikan) dari kebajikan yang ia
kerjakan dan dia mendapat (siksa, kesengsaraan) dari (kejahatan, keburukan) yang
diperbuatnya … [QS Al-Baqarah 2:286]
Billāhit
Taufiq wal-Hidāyah, salam takzim. □ AFM