Friday, March 9, 2018

ZEALOT


HIDUP DAN KEADAAN PADA MASA YESUS DARI NAZARET



Pada batas tertentu dalam keadaan kezaliman yang telah merajalela pantas di cegah bukan dalam hati saja, atau melalui mulut saja, tapi pada saat yang kritis, (tak pelak lagi) perlu dengan tangan. [Al-Hadits]



Pendahuluan

S
ungguh menarik, penulisan buku “Zealot” oleh Reza Aslan yang mensintesis Kitab Suci Injil dan data kesejarahan yang dengan keilmuan sarjananya menghasilkan karya sahih (valid). Ia, seorang yang cerdas dan jernih dalam mengolah halaman demi halaman menjadi sebuah buku. Buku tersebut, menarik dan meyakinkan, tidak pernah dituliskan sebelumnya.

   Aslan boleh jadi berusaha menulis sebaik mungkin untuk menaruh rasa simpati kepada orang-orang yang menghormati Yesus sebagai putra sejati Tuhan yang cinta perdamaian, namun dalam temuan data yang kemudian mengisi tulisannya itu wajahnya berbalik kesisi - wajah yang lain, yang tidak seperti halnya yang digambarkan dalam Kekristenan abad modern sekarang ini, bahkan ia menggambarkan sisi lain dari citra yang hanya diketahui selama ini - tidak tinggal diam dimana dengan sendirinya kedamaian itu muncul sendiri, melainkan melawan secara pisik dari kemungkaran yang ada di hadapannya yang dengan itu orang akan damai.

Bakat sastra Reza Aslan sama pentingnya dengan efekZelotseperti juga makanan keilmiahan dan kejurnalistikannya. Sebuah potret yang jelas dan meyakinkan – bahwa “perlawanan itu ada”.  [1] [2] Kupasan uraiannya yang kenyal (tidak kaku) dan penuh pemikiran ini benar-benar memberikan keadilan penuh kepada Yesus yang sebenarnya, dan menghormatinya dalam proses kebijakan meyampaikan dakwahnya. Pada batas tertentu kezaliman yang telah merajalela pantas di cegah bukan dalam hati saja, atau melalui mulut saja, tapi pada saat yang kritis - tak pelak lagi - perlu dengan “tangan”. Hal inilah yang diungkapkan dalam buku Reza Aslan yang tidak tertulis di dalam Injil, tapi prakteknya  dilaksanakanya untuk menghadapi kezaliman yang telah merajalela ketika itu.

Ajaran semua agama langit bukan saja tergantung di langit untuk langit, tapi untuk bumi (membumi) yang dengan itu “tujuan langit (baru) dapat dicapai” dengan perbuatan kita di bumi. Itulah fitrah agama yang juga fitrah manusia, karena agama yang diturunkan dari langit sesuai dengan fitrah manusia.

Untuk itu mari ikuti buah pena Reza Aslan yang bertajuk: Zelot: Hidup dan keadaan pada Masa Yesus dari Nazaret - Zealot: The Life and Times of Jesus of Nazareth.


ZEALOT
Hidup Dan Keadaan Pada Masa Yesus Dari Nazaret
Disarikan Dari Tulisan Reza Aslan


B
uku Zelot: Hidup dan keadaan pada Masa Yesus dari Nazaret (Zealot: The Life and Times of Jesus of Nazareth) dari penulis buku terlaris internasional "No god but God" Reza Aslan [3]  hadir ketengah publik pembaca dengan sangat menarik, provokatif, dan teliti (dari hasil penelitannya yang seksama). Biografi yang menantang asumsi lama tentang pria yang kita kenal sebagai Yesus dari Nazaret yang hidup dua ribu tahun yang lalu, seorang pendakwah Yahudi dan diberkahi pula dengan mukjizat [4] [5], Ia berjalan melintasi Galilea, mengumpulkan pengikut untuk menetapkan apa yang dia sebut "Kerajaan Allah". Gerakan revolusioner yang dia lancarkan “melawan kezaliman” sangat mengancam tatanan mapan “penguasa ketika itu” yang membawanya sampai ditangkap, disiksa, dan dieksekusi sebagai penjahat negara.

   Dalam beberapa dasawarsa setelah kematiannya yang memilukan, pengikutnya memanggil “almarhum”, Tuhan. Dengan memilah-milah pembuatan cerita-cerita mitos yang telah tertanam berabad-abad lamanya, Reza Aslan menyoroti salah satu karakter sejarah yang paling berpengaruh dan penuh teka-teki adalah dengan memeriksa kisah Yesus melalui lensa era hiruk pikuk di mana dia tinggal,  Palestina pada abad pertama kalendar Masehi itu merupakan suatu zaman yang penuh dengan semangat apokaliptik. [6] Sejumlah nabi Yahudi, berdakwah supaya mengikuti ajaran yang dibawanya, dan calon mesias ini mengembara sepanjang jalan melalui Tanah Suci yang membawa pesan dari Tuhan. Inilah zaman zelotih - nasionalisme yang sungguh-sungguh yang membuat perlawanan terhadap pendudukan Romawi atas tanah Palestina, untuk itu merupakan suatu kewajiban suci bagi semua orang Yahudi membebaskannya. Dan beberapa tokoh lebih baik mencontohkan asas ini daripada orang Galilea yang karismatik dan menentang otoritas kekaisaran dan sekutu mereka dalam hierarki agama Yahudi.

Untuk menyeimbangkan kisah Yesus dari sumber yang dikemukakan dalam kitab Injil ternyata bertentangan (maksudnya tidak ada diceritakan) dengan sejarah (dari sumber-sumber yang ada dalam sejarah), Aslan menggambarkan seorang pria yang penuh dengan keyakinan dan semangat perdamaian, namun penuh kontradiksi (dalam fakta sejarahnya); seorang (yang disebutkan sebagai orang yang) pendamaian yang (malah) mendesak para pengikutnya untuk mempersenjatai diri dengan pedang (untuk melawan kekaisaran dan pengikutnya); seorang penyembah setan dan (vs) penyembuh iman, mendesak murid-muridnya untuk merahasiakan identitasnya; dan akhirnya "Raja Yahudi" yang “menyuruh melawan” ini, menjanjikan pembebasan atas pendudukan Roma, ironisnya [7] dalam waktu singkat belum berhasil (belum terpenuhi).

Berikutnya, Aslan mengeksplorasi (menelusuri fakta sejarah bahwa) alasan mengapa gereja Kristen mula-mula memilih untuk menyebarkan gambaran tentang Yesus sebagai guru spiritual yang damai daripada seorang (dalam catatan sejarah juga seorang yang) revolusioner yang sadar secara politik (dalam menghadapi keterniayaan umatnya). Dan dia bergulat dengan teka-teki tentang bagaimana Yesus memahami dirinya sendiri, misteri yang menjadi inti dari semua klaim selanjutnya tentang keilahian-Nya. "Zelot" [8] menghasilkan sebuah perspektif baru mengenai salah satu kisah terbesar yang pernah diceritakan dalam sejarah dan sekarang terungkap bahkan saat ia menegaskan sifat radikal (dalam menghadapi penindasan terhadap pengikutnya) dan inilah salah satu sisi yang transformatif dari kehidupan dan misi Yesus Nazaret.

   Hasilnya adalah sebuah biografi yang merangsang pemikiran yang elegan (rapi) dengan nada laiknya sebagai sebuah kisah novel yang serba cepat dari potret seorang pria, waktu, dan kelahiran sebuah agama yang luar biasa cemerlang. Pujian untuk "Zelot" dari pembaca yang mengkaji (review) buku tersebut. [8]


Penutup

D
emikianlah inti sajian dari buku tersebut, semoga kita mendapat pelajaran yang berharga yaitu, tidak semua masalah hanya dipecahkan dengan cara pendekatan lembut dan senyum (damai, evolusi) tapi juga keras dan tegas (revolusi, jihad) - sebagaimana juga dilakukan oleh Yesus pencinta kedamaian, kalau tidak masalah tidak akan selesai-selesai (dalam menghadapi ketidak adilan, memfitnah dengan cara bersilat lidah yang tidak punya moral integritas yang bisa dipertanggung jawabkan - sudah merajalela), maka perlu diselesaikan dengan cerdas dan bertanggung jawab).

Dengan itu hendaknya kita tambah arif dalam menilai sesuatu. Last but not lease, menambah kita untuk menjadi pelaku dinamis dalam menegakkan rahmat bagi alam semesta. Billahit Taufiq wal-Hidayah. □ AFM



Mari saksikan Video tvFox  --klik-->  Buku Reza Aslan: Zealot




Catatan Kaki:

[1] “perlawanan itu ada” [Sebalik dari yang tertulis dari Kitab Suci Injil tersebut: “Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. [Matius 5:38-39] [2]

[2]http://everyoneneedsjesus.blogspot.com/2010/08/ditampar-pipi-kanan-berikan-pipi-kiri.html

[3] Reza Aslan (lahir 3 Mei 1972) adalah seorang penulis Iran-Amerika, intelektual publik, ilmuwan studi agama, produser, dan pembawa acara televisi. Dia telah menulis tiga buku tentang agama: Tidak ada tuhan selain Tuhan: Asal Usul, Evolusi, dan Masa Depan Islam. Yang lainnya adalah Melampaui Fundamentalisme: Menghadapi Ekstrimisme Keagamaan di Era Globalisasi (Beyond Fundamentalism: Confronting Religious Extremism in the Age of Globalization), dan Zelot: Hidup dan (keadaan pada) Masa Yesus dari Nazaret (Zealot: The Life and Times of Jesus of Nazareth). Aslan adalah anggota American Academy of Religion, Society of Biblical Literature, dan Asosiasi Studi Al-Qur'an Internasional. Dia juga seorang profesor, penulisan kreatif di University of California, Riverside.
[https://en.wikipedia.org/wiki/Reza_Aslan]

[4] Mukjizat  Isa diantaranya adalah: Lahir tanpa adanya seorang ayah; Dapat berbicara sewaktu masih bayi, untuk menerangkan bahwa ia seorang nabi yang diutus untuk bani Israel; Bisa mengetahui Taurat asli Musa, yang disembunyikan dan telah mengalamai banyak perubahan yang dilakukan oleh orang-orang cerdik dari kaum Yahudi; Membentuk tanah seperti burung kemudian meniupkanroh, lalu tanah itu menjadi burung; Menyembuhkan orang buta; Menyembuhkan orang yang berpenyakit sopak; Menghidupkan kembali orang yang telah mati; Diberi kemampuan melihat hal-hal yang ghaib melalui panca inderanya meskipun ia tidak menyaksikannya secara langsung; Menurunkan makanan dari langit karena permintaan Hawariyun. [5]

[5] [https://id.wikipedia.org/wiki/Mukjizat_Isa]

[6] Kata "apokaliptik" berasal dari bahasa Yunani yang artinya "menyingkapkan" atau " membukakan". Kata ini merujuk pada sesuatu yang sebelumnya tersembunyi dan sekarang telah tersingkap (Karena disingkapkan, dikupas sehingga tersingkap apa yang sebelumnya tertutupi).

[7] Ironisnya adalah situasi yang bertentangan dengan yang diharapkan atau yang seharusnya terjadi.

[8] Zealot artinya 1). Orang yang fanatik; tekun; rajin. 2). Pengikut yang (Yesus) setia.

Arti kata dan pengucapan zealot ada hubungan dengan sejarah yaitu: a member of an ancient Jewish sect in Judea in the first century who fought to the death against the Romans and who killed or persecuted Jews who collaborated with the Romans, a fervent and even militant proponent of something.

Padanan terjemahan dalam bahasa Indonesia adalah: Seorang anggota sekte Yahudi kuno di Yudea (maksudnya pengikut Yesus) pada abad pertama (yaitu datangnya agama yang dibawa Yesus) yang berjuang dan bersedia untuk mati (jihad) dalam melawan orang-orang Romawi dan orang-orang Yahudi yang berkolaborasi dengan Romawi yang telah membunuh atau menganiaya orang Yahudi (pengikut Yesus). Kemudian pendukung sejati (setia dan gigih) bahkan militan melawan Romawi dan pendukungnya disebut zealot.

Lihat pula Sejarah Perang Salib, PD I, PD II, Perang Kemerdekaan negara-negara terjajah oleh Kolonialisme pada abad ke-20. □□


Sumber:

https://www.betterworldbooks.com/product/detail/zealot-140006922X?utm_medium=onr_paidshopping&utm_source=google
http://everyoneneedsjesus.blogspot.com/2010/08/ditampar-pipi-kanan-berikan-pipi-kiri.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Reza_Aslan
https://id.wikipedia.org/wiki/Mukjizat_Isa
https://www.youtube.com/embed/f_0UkKHy1U4  □□□