HIDUP DAN KEADAAN PADA MASA YESUS DARI NAZARET
Pada
batas tertentu dalam keadaan kezaliman yang telah merajalela pantas di cegah bukan dalam hati saja, atau melalui mulut saja, tapi
pada saat yang kritis, (tak pelak lagi) perlu dengan tangan. [Al-Hadits]
Pendahuluan
S
|
ungguh
menarik, penulisan
buku “Zealot” oleh Reza Aslan yang
mensintesis Kitab Suci Injil dan
data
kesejarahan yang dengan keilmuan sarjananya
menghasilkan karya sahih (valid). Ia, seorang yang cerdas dan
jernih dalam mengolah halaman demi halaman menjadi sebuah buku. Buku tersebut,
menarik dan meyakinkan, tidak
pernah dituliskan sebelumnya.
Aslan boleh
jadi berusaha menulis sebaik mungkin untuk menaruh rasa simpati kepada orang-orang yang menghormati Yesus sebagai putra sejati Tuhan yang cinta perdamaian, namun
dalam temuan data yang kemudian mengisi tulisannya itu wajahnya berbalik – kesisi - wajah yang lain, yang tidak seperti halnya yang digambarkan dalam Kekristenan abad modern sekarang ini, bahkan ia menggambarkan sisi lain dari citra yang hanya diketahui selama ini - tidak
tinggal diam dimana dengan sendirinya kedamaian itu muncul sendiri, melainkan
melawan secara pisik dari kemungkaran yang ada di hadapannya yang dengan itu
orang akan damai.
Bakat sastra Reza Aslan sama pentingnya dengan efek “Zelot” seperti
juga makanan keilmiahan dan kejurnalistikannya. Sebuah potret
yang jelas dan meyakinkan – bahwa “perlawanan itu ada”. [1] [2]
Kupasan uraiannya yang kenyal
(tidak kaku) dan penuh pemikiran ini
benar-benar memberikan keadilan penuh kepada Yesus yang sebenarnya, dan
menghormatinya dalam proses kebijakan meyampaikan dakwahnya.
Pada batas tertentu kezaliman yang telah merajalela pantas di cegah bukan dalam
hati saja, atau melalui mulut saja,
tapi pada saat yang kritis - tak pelak lagi - perlu dengan “tangan”. Hal inilah
yang diungkapkan dalam buku Reza Aslan yang tidak tertulis di dalam Injil, tapi
prakteknya dilaksanakanya untuk
menghadapi kezaliman yang telah merajalela ketika itu.
Ajaran semua
agama langit bukan saja tergantung di langit untuk langit, tapi untuk bumi
(membumi) yang dengan itu “tujuan langit (baru) dapat dicapai” dengan perbuatan
kita di bumi. Itulah fitrah agama
yang juga fitrah manusia, karena agama yang diturunkan dari langit sesuai
dengan fitrah manusia.
Untuk
itu mari ikuti buah pena Reza Aslan yang bertajuk: Zelot: Hidup dan keadaan pada Masa Yesus dari Nazaret - Zealot: The Life and Times of Jesus of
Nazareth.
ZEALOT
Hidup Dan Keadaan Pada Masa Yesus
Dari Nazaret
Disarikan Dari Tulisan Reza Aslan
B
|
uku Zelot:
Hidup dan keadaan pada Masa
Yesus dari Nazaret (Zealot:
The Life and Times of Jesus of Nazareth) dari penulis buku terlaris internasional "No god but God" Reza
Aslan [3] hadir ketengah publik pembaca dengan sangat menarik, provokatif, dan teliti (dari
hasil penelitannya yang seksama). Biografi yang menantang asumsi lama tentang pria yang kita
kenal sebagai Yesus dari Nazaret yang hidup dua ribu tahun yang lalu, seorang pendakwah Yahudi dan diberkahi pula dengan mukjizat
[4] [5], Ia berjalan melintasi Galilea,
mengumpulkan pengikut untuk menetapkan apa yang dia sebut "Kerajaan
Allah". Gerakan revolusioner yang dia lancarkan “melawan
kezaliman” sangat mengancam tatanan
mapan “penguasa
ketika itu” yang membawanya
sampai ditangkap, disiksa, dan dieksekusi
sebagai penjahat negara.
Dalam beberapa dasawarsa setelah kematiannya yang memilukan, pengikutnya memanggil “almarhum”, Tuhan. Dengan memilah-milah pembuatan
cerita-cerita mitos yang
telah tertanam berabad-abad lamanya, Reza Aslan menyoroti salah satu karakter sejarah yang
paling berpengaruh dan penuh teka-teki adalah dengan memeriksa kisah Yesus melalui lensa era hiruk pikuk di mana dia tinggal, Palestina pada abad pertama kalendar Masehi itu merupakan suatu zaman
yang penuh dengan semangat apokaliptik. [6] Sejumlah nabi Yahudi, berdakwah supaya
mengikuti ajaran yang dibawanya, dan
calon mesias ini mengembara sepanjang
jalan melalui Tanah Suci yang membawa pesan dari Tuhan. Inilah zaman zelotih -
nasionalisme yang sungguh-sungguh yang membuat perlawanan terhadap pendudukan
Romawi atas
tanah Palestina, untuk itu merupakan suatu kewajiban suci bagi semua orang Yahudi
membebaskannya. Dan beberapa tokoh lebih
baik mencontohkan asas ini daripada orang Galilea yang karismatik dan menentang otoritas kekaisaran
dan sekutu mereka dalam hierarki agama Yahudi.
Untuk menyeimbangkan
kisah
Yesus dari sumber yang dikemukakan dalam kitab
Injil ternyata bertentangan (maksudnya tidak ada
diceritakan) dengan sejarah
(dari sumber-sumber yang
ada dalam sejarah), Aslan menggambarkan seorang pria yang penuh dengan
keyakinan dan semangat perdamaian, namun penuh kontradiksi (dalam fakta
sejarahnya); seorang (yang
disebutkan sebagai orang yang) pendamaian
yang
(malah) mendesak para pengikutnya
untuk mempersenjatai diri dengan pedang (untuk melawan kekaisaran dan
pengikutnya); seorang penyembah setan dan (vs)
penyembuh iman, mendesak murid-muridnya untuk merahasiakan identitasnya;
dan akhirnya "Raja Yahudi" yang “menyuruh melawan” ini,
menjanjikan pembebasan atas pendudukan
Roma, ironisnya [7] dalam waktu singkat belum
berhasil (belum terpenuhi).
Berikutnya, Aslan mengeksplorasi (menelusuri fakta sejarah
bahwa) alasan mengapa gereja
Kristen mula-mula memilih untuk menyebarkan gambaran tentang Yesus sebagai guru
spiritual yang damai daripada seorang (dalam catatan sejarah juga
seorang yang) revolusioner yang sadar
secara politik (dalam menghadapi keterniayaan umatnya). Dan dia bergulat dengan teka-teki tentang bagaimana
Yesus memahami dirinya sendiri, misteri yang menjadi inti dari semua klaim
selanjutnya tentang keilahian-Nya. "Zelot"
[8]
menghasilkan sebuah perspektif baru mengenai salah satu
kisah terbesar yang pernah diceritakan dalam
sejarah dan sekarang terungkap bahkan
saat ia menegaskan sifat radikal (dalam menghadapi penindasan
terhadap pengikutnya) dan inilah
salah satu sisi yang transformatif dari kehidupan dan misi Yesus Nazaret.
Hasilnya adalah sebuah biografi yang merangsang pemikiran
yang elegan (rapi) dengan nada laiknya sebagai sebuah kisah novel yang serba cepat dari potret seorang pria, waktu, dan kelahiran sebuah agama
yang luar biasa cemerlang. Pujian untuk "Zelot" dari
pembaca yang mengkaji (review) buku
tersebut. [8]
Penutup
D
|
emikianlah inti sajian dari buku tersebut, semoga
kita mendapat pelajaran yang berharga yaitu, tidak semua masalah hanya
dipecahkan dengan cara pendekatan lembut dan senyum (damai, evolusi) tapi juga
keras dan tegas (revolusi, jihad) - sebagaimana juga dilakukan oleh Yesus pencinta
kedamaian, kalau tidak masalah tidak akan selesai-selesai (dalam menghadapi ketidak
adilan, memfitnah dengan cara bersilat lidah yang tidak punya moral integritas yang
bisa dipertanggung jawabkan - sudah merajalela), maka perlu diselesaikan dengan
cerdas dan bertanggung jawab).
Dengan itu hendaknya kita tambah arif dalam
menilai sesuatu. Last but not lease, menambah
kita untuk menjadi pelaku dinamis dalam menegakkan rahmat bagi alam semesta. Billahit Taufiq wal-Hidayah. □ AFM
Mari
saksikan Video tvFox --klik--> Buku Reza Aslan: Zealot
Catatan Kaki:
[1] “perlawanan
itu ada” [Sebalik dari yang tertulis dari Kitab Suci Injil tersebut: “Kamu
telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata
kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan
siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. [Matius
5:38-39] [2]
[2]http://everyoneneedsjesus.blogspot.com/2010/08/ditampar-pipi-kanan-berikan-pipi-kiri.html
[3] Reza Aslan
(lahir 3 Mei 1972) adalah seorang penulis Iran-Amerika,
intelektual publik, ilmuwan studi agama, produser, dan pembawa acara televisi.
Dia telah menulis tiga buku tentang agama: Tidak ada tuhan selain Tuhan: Asal
Usul, Evolusi, dan Masa Depan Islam. Yang lainnya adalah Melampaui Fundamentalisme: Menghadapi Ekstrimisme
Keagamaan di Era Globalisasi (Beyond Fundamentalism: Confronting
Religious Extremism in the Age of Globalization), dan Zelot: Hidup dan (keadaan pada) Masa Yesus dari Nazaret (Zealot: The Life and Times of Jesus of Nazareth). Aslan adalah anggota American Academy of Religion,
Society of Biblical Literature, dan Asosiasi Studi Al-Qur'an Internasional. Dia
juga seorang profesor, penulisan
kreatif di University of California, Riverside.
[https://en.wikipedia.org/wiki/Reza_Aslan]
[4] Mukjizat Isa diantaranya adalah: Lahir
tanpa adanya seorang ayah; Dapat berbicara sewaktu masih bayi, untuk
menerangkan bahwa ia seorang nabi yang diutus untuk bani Israel; Bisa
mengetahui Taurat asli Musa, yang disembunyikan dan telah mengalamai banyak
perubahan yang dilakukan oleh orang-orang cerdik dari kaum Yahudi; Membentuk
tanah seperti burung kemudian meniupkanroh, lalu tanah itu menjadi burung; Menyembuhkan
orang buta; Menyembuhkan orang yang berpenyakit sopak; Menghidupkan kembali
orang yang telah mati; Diberi kemampuan melihat hal-hal yang ghaib melalui
panca inderanya meskipun ia tidak menyaksikannya secara langsung; Menurunkan
makanan dari langit karena permintaan Hawariyun. [5]
[5] [https://id.wikipedia.org/wiki/Mukjizat_Isa]
[6] Kata "apokaliptik"
berasal dari bahasa
Yunani yang artinya
"menyingkapkan" atau " membukakan". Kata ini merujuk pada
sesuatu yang sebelumnya tersembunyi dan sekarang telah tersingkap (Karena
disingkapkan, dikupas sehingga tersingkap apa yang sebelumnya tertutupi).
[7] Ironisnya adalah situasi yang bertentangan dengan yang
diharapkan atau yang seharusnya terjadi.
[8] Zealot artinya 1). Orang yang fanatik;
tekun; rajin. 2). Pengikut yang (Yesus) setia.
Arti kata dan
pengucapan zealot ada hubungan dengan sejarah yaitu:
a member of an ancient Jewish sect in
Judea in the first century who fought to the death against the Romans and who
killed or persecuted Jews who collaborated with the Romans, a fervent and even
militant proponent of something.
Padanan terjemahan dalam bahasa Indonesia adalah:
Seorang anggota sekte Yahudi kuno di
Yudea (maksudnya
pengikut Yesus) pada abad pertama (yaitu datangnya
agama yang dibawa Yesus) yang
berjuang dan bersedia
untuk mati (jihad) dalam melawan orang-orang Romawi dan orang-orang Yahudi yang
berkolaborasi dengan Romawi yang telah membunuh atau menganiaya orang Yahudi (pengikut
Yesus). Kemudian pendukung
sejati
(setia dan gigih) bahkan militan melawan Romawi dan pendukungnya disebut zealot.
Lihat pula Sejarah Perang Salib, PD I, PD II, Perang Kemerdekaan negara-negara terjajah oleh Kolonialisme pada abad ke-20. □□
Sumber:
https://www.betterworldbooks.com/product/detail/zealot-140006922X?utm_medium=onr_paidshopping&utm_source=google
http://everyoneneedsjesus.blogspot.com/2010/08/ditampar-pipi-kanan-berikan-pipi-kiri.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Reza_Aslan
https://id.wikipedia.org/wiki/Mukjizat_Isa
https://www.youtube.com/embed/f_0UkKHy1U4 □□□